Intisari-Online.com – Seperti kebanyakan kehamilan pada trisemester ketiga, Trystan Reese (34) berurusan dengan ngidam dan sakit perut. Tapi berbeda dengan orang yang mengalami kehamilan, Reese adalah transjender pria.
Bersama pasangannya, Biff Chaplow (31), mereka akan menimbang bayi berjenis kelamin laki-laki mereka sekitar bulan Juli.
"Seiring usia kehamilan, ini sudah semakin jelas bahwa Reese bukan pria buncit karena bir,” kata Chaplow.
“Saya baik-baik saja kok menjadi pria yang memiliki rahim,” kata Reese.
Reese, yang sudah ditetapkan berjenis kelamin wanita saat lahir dan masih menyimpan "bagian aslinya”, menambahkan bahwa dia tidak pernah ingin mengubah tubuhnya.
"Saya pikir tubuh saya luar biasa, saya merasa sebuah anugerah lahir dengan tubuh yang saya miliki. Saya tidak perlu mengubahnya sehingga saya bisa hidup bersamanya. Baik melalui hormon atau operasi plastik," katanya dalam video yang diunggah di akun Facebook pasangan tersebut.
"Saya baik-baik saja dengan tubuh transjender ini. Saya baik-baik saja menjadi seorang pria yang memiliki rahim, memiliki kapasitas dan kemampuan untuk mengandung dan melahirkan bayi. Saya tidak merasa kondisi itu akan mengurangi kelelakian saya. Kebetulan saja saya seorang pria yang bisa mengandung."
Reese dan Chaplow yang mengadopsi keponakan Chaplow di tahun 2011, mengenal banyak pria transjender yang telah mampu memiliki bayi dengan "cara yang sehat dan bertanggung jawab." Mereka ingin kehamilan mereka tidak berbeda.
"Kami didampingi oleh tim medis terbaik yang bisa kami temukan untuk menjamin bahwa kehamilan ini akan berjalan dengan normal," Reese mengatakan kepada CNN.
Reese berhenti mengonsumsi hormon testosteron beberapa bulan sebelumnya, menyiapkan tubuhnya untuk proses hamil.
"Kami berada di bawah pengawasan medis sepanjang waktuagar semuanya sesehat dan seaman mungkin."
Setelah lima bulan, Reese akhirnya tahu bahwa dia hamil. "Saya sangat gembira. Secercah harapan menerangi kami," katanya.
Reese telah menemukan cara unik untuk menyembunyikan kehamilannya itu saat bepergian dan berbelanja di toko makanan.
Tapi sayangnya, kenyinyiran itu datang dari dunia maya.
"Kami menemukan bahwa di balik anonimitas, orang merasa cukup berdaya untuk memberi tahu kami apa yang harus terjadi pada kita, kepada anak-anak kita, kepada keluarga kita," kata Reese. "Alasan mengapa Anda memiliki anak adalah karena Anda ingin melihat lebih banyak cinta di dunia, dan mengingat betapa sulitnya hal itu, sulit."
Kehamilan biasa terjadi
Soal sisi buruk kehamilan, Reese mengatakan bahwa bagian tersulit adalah "muntah" selama kehamilan.
Sementara hal yang paling aneh yang menyertai kehamilan itu adalah keinginan untuk makan kentang goreng dari McDonald’s yang harus dibawa pasangannya saat tengah malam.
"Kehamilan yang normal," kata Reese. "Sulit bagi tubuh, dan saya belum bisa menjadi pasangan dan orang tua yang sempurna karena saya tidak memiliki tingkat energi yang sama."
Karena hari kelahiran sudah mendekat, pasangan tersebut mempersiapkan anak-anak mereka untuk adik baru.
"Kami adalah pasangan yang berdedikasi. Kami berdedikasi satu sama lain, kami berdedikasi pada anak-anak kami, dan kami berencana untuk berdedikasi pada bayi baru ini seperti anak-anak kami saat ini," kata Reese.
"Mereka seperti cemburu untuk berbagi ayah, tapi mereka sangat senang akan menjadi kakak."