Intisari-Online.com – Sesosok mayat ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jumat (26/10/2018) sore.
Menurut warga, mayat tersebut dalam kondisi dicor di dalam tong.
Berita tersebut pertama kali diketahui setelah akun Instagram Info Cegatan Solo mengunggah foto kejadian.
Dari informasi yang didapatkan TribunSolo.com, mayat tersebut sudah dalam kondisi tidak berbentuk.
Baca Juga : Sumpah Pemuda, Momentum Bersatunya para Pemuda untuk Berjuang Bersama Menuju Indonesia Merdeka
Saat pertama kali ditemukan, mayat juga tak teridentifikasi jenis kelaminnya. Diduga, mayat sudah bertahun-tahun di dalam tong.
Sebab, ketika ditemukan, mayat hanya menyisakan beberapa tulang dan tengkorak.
Menurut Kapolsek Grogol, Sukoharjo, AKP Dani Herlambang, yang ditemui TribunSolo.com, jajarannya bersama Satreskrim Polres Sukoharjo masih menyelidiki kasus penemuan mayat ini.
Sampai saat ini, identitas mayat belum diketahui.
Apalagi tidak ada laporan kehilangan orang di wilayah hukumnya.
“Identitas korban belum diketahui karena di wilayah Grogol, tidak ada laporan kehilangan orang,” kata AKP Dani H pada Sabtu (27/10/2018).
Lalu adakah cara untuk mengetahui identitas mayat tersebut walau hanya tersisa tulang dan tengkoraknya?
Jawabannya ada. Kita bisa menggunakan teknik forensik deoxyribonucleic acid atau yang dikenal dengan DNA.
Inilah penjelasan soal DNA dalam artikel berjudul “Memecahkan Kasus Kejahatan Dengan Jejak Genetika” di Majalah Intisari edisi 650 yang terbit pada November2016 berikut ini.
Menurut Dr. Djaja Surya Atmadja, Sp.F, Ph.D, S.H, DFM, seorang ahli forensik DNA di Departemen Forensik dan Medikolegal FKUI, teknik DNA mampu mengidentifikasi korban yang hanya tinggal kerangkanya saja.
Baca Juga : Turki Minta 18 Tersangka Pembunuhan Jamal Khashoggi Diekstradisi, Arab Saudi Keras Menolak, Apa Alasannya?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR