Alat crane pun diturunkan agar kroban bisa dievakuasi.
Baca Juga : Fahmi Bo Terserang Stroke Saat Mandi, Ini yang Sebabkan Orang Sering Terserang Penyakit Mematikan Saat Mandi
“Evakuasi agak tersendat karena crane, kita harus survei dulu untuk mengangkat yang 25 ton itu. Kebetulan (kejadiannya) dini hari, cranenya ada, tapi operatornya sedang istirahat,” kata Sigit, Kamis (25/10/2018).
Alat berat crane akhirnya baru tiba di lokasi sekira pukul 11.00 WIB.
Proses evakuasi gulungan baja yang masih menimpa tubuh kedua korban akhirnya selesai setelah berlangsung sekira 45 menit.
Pada saat gulungan baja diangkat, terlihat anggota tubuh korban yang sudah hancur, berserakan di sekitar lokasi.
Setelahnya warga bersama petugas lalu memasukkan anggota tubuh yang berserakan ke dalam kantong jenazah.
Adapun jenazah korban yang berhasil dievakuasi pertama kali yakni Sukroni yang disusul Deriawan.
Cipratan darah dari tubuh kedua korban terlihat mengotori sebuah truk yang jaraknya beberapa meter dari jatuhnya gulungan baja.
“Ada dua (gulungan baja), yang satu 19 ton, dan yang jatuh ke bawah 25 ton. Korban meninggal disebabkan kejatuhan gulungan baja yang berat 25 ton. Kita lidik (penyebab jatuhnya gulungan baja) dulu," kata Sigit.
Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian mengaku sempat melihat adanya jantung di sekitar lokasi.
Baca Juga : Witan Sulaiman: Anak Tukang Sayur dari Palu yang Jadi Pahlawan Kemenangan Timnas U-19 Atas UEA
Source | : | tribun bogor |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR