Advertorial

Terus Diterpa Masalah, Mungkinkah Nasib Meikarta akan Sama dengan Kota 'Hantu' Ordos di China Ini?

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Sempat digadang-gadang sebagai kota masa depan, seperti label yang diberikan kepada Meikarta, kota Ordos justru menjadi kota hantu.
Sempat digadang-gadang sebagai kota masa depan, seperti label yang diberikan kepada Meikarta, kota Ordos justru menjadi kota hantu.

Intisari-Online.com -Melalui promosi yangjor-joran, Meikarta sukses menjadi perbincangan. Namun kini proyek tersebut terancam berakhir menjadi 'kota hantu'.

Ya, proyek Meikarta diisukan akan dihentikan menyusul beberapa masalah yang mengelilinginya.

Mulai dari kisruh biaya iklan yang dianggap jadi pemicu hengkangnya investor China, pelepasan saham, hingga berhentinya kontraktor pelaksana (PT Total Bangun Persada Tbk) dalam mengerjakan proyek berharga ratusan triliun rupiah ini.

Lippo Group, melalui Direktur Komunikasi PubliknyaDanang Kemayan Jatimembantahinformasi pelepasan saham, dan juga pekerjaan konstruksi yang diisukan berhenti.

Baca Juga : (Foto) Seperti Inilah Penampakan 'Kota Hantu' Varosha yang Pernah Jadi Kota Mewah dengan Fasilitas Modern

"Jadi, kalau ada yang bilang jual saham sekarang ini, itu hoaks. Kepemilikan Lippo Group tidak berubah, masih 50 persen," sebut Danang, Selasa (8/5/2018), seperti dilansir dari kompas.com.

Belum benar-benar reda isu-isu di atas, Meikarta kembali didera masalah baru.

Hal ini terkait dengan penetapanBupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan tiga kepala dinas di Kabupaten Bekasi sebagai tersangka kasus penyuapan perizinan proyek Meikarta.

Jika masalah-masalah atau isu-isu ini terus mendera, bukan tidak mungkin proyek Meikarta benar-benar berhenti yang berujung berubahnya status Meikarta sebagai "kota masa depan" menjadi "kota hantu" seperti yang terjadi di kota Ordos di China.

Baca Juga : Mengintip Kota Hantu di Asia Tengah yang Diluluh Lanttakan Bangsa Mongol karena Sombong

Ya, seperti halnya Meikarta, kota Ordos yang dibangun di tengah gurun Mongolia Dalam ini sempat digadang-gadang sebagai kota masa depan Chia.

Bedanya dengan Meikarta, kota ini dibangun langsung oleh pemerintah China, bukan oleh pihak swasta.

Sayangnya meski dibangun dengan fasilitas modern lengkap dengan berbagai infrastruktur, kota ini tak menarik minat warga China untuk tinggal di kota yang berjarak 560 kilometer dari Beijing itu. Berikut ini ulasan lengkapnya diKompas.com dalam artikel berjudul "Mengintip Ordos, Kota Hantu Terbesar di China".

Baca Juga : Nan Madol, Kota Misterius nan Aneh yang Mengapung di Samudra sehingga Dijuluki Kota Hantu

Saat ini, dari target 1 juta jiwa, hanya 100.000 orang yang tinggal di kota seluas 354 kilometer persegi tersebut dan membuat Ordos menjadi kota hantu terbesar di China.

Kota ini mulai dibangun 2004 hingga sekitar 2012 dan dirancang sebagai pusat kehidupan urban di Mongolia Dalam.

Semua fasilitas modern tersedia di kota ini mulai jalanan yang lebar, taman-taman kota, monumen-monumen megah, stadion sepak bola hingga museum dengan desain unik ada di tempat ini.

Namun, semua daya tarik itu tak mampu membuat warga China berbondong-bondong pindah dan tinggal di kota itu bahkan para investor properti juga tak melirik tempat ini.

Banyak kalangan mengatakan harga properti yang kelewat mahal menjadi alasan utama kurangnya popularitas Ordos. Sementara kalangan lain menilai lokasi Ordos yang terpencil membuat kota ini tak menarik.

Baca Juga : Menyeramkan! 5 Kota Ini Ditinggalkan Begitu Saja Hingga Menjadi 'Kota Hantu'. Salah Satunya Ada di Indonesia!

Alhasil, hanya dengan 100.000 penduduk saat ini, kota Ordos mirip kota yang ditinggalkan usai bencana atau perang. Jalanan lengang dan gedung-gedung yang kosong menjadi pemandangan utama kota ini.

Meski demikian, pemerintah China terus berupaya mengisi dan menghidupkan kota ini. Pemerintah bahkan membujuk para petani setempat untuk pindah ke Ordos dengan kompensasi dan penawaran apartemen gratis.

Namun, upaya ini belum menunjukkan hasil dan hanya sekitar dua persen gedung apartemen yang terisi. Sisanya kosong dan perlahan-lahan rusak.

Kota ini sebenarnya pernah dipromosikan ke dunia saat menjadi tuan rumah kompetisi kecantika Miss World International 2012.

Turis dan warga lokal sesekali nampak berjalan-jalan di kota ini, terutama bagi mereka yang menghindari polusi udara di Beijing dan Shanghai.

Baca Juga : Inilah 'Penampakan' Kota Kangbashi, Kota Hantu yang Tidak Masuk dalam Peta

Artikel Terkait