Ada tiga jenis motif parang yang dipakai oleh keluarga Sultan atau Raja di lingkungan Keraton.
1. Parang Barong
Motif ini disebut juga 'pengageman ndalem'. Motif parang barong berbentuk seperti huruf S dengan jarak masing-masing di atas 12 cm.
Makna dari motif ini yaitu, Raja harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan berucap.
Raja juga harus bisa mengendalikan diri lahir batin sehingga mampu jadi pemimpin yang bertanggung jawabm berwatak baik dan berbudi luhur.
2. Parang Gendreh
Motif paran ggendreh hanya digunakan oleh permaisuri atau istri raja.
Motifnya mirip seperti parang barong, berbentuk huruf S namun lebih kecil dari parang barong.
3. Parang Klitik
Motif ini juga berbentuk huruf S dengan ukuran motif yang lebih kecil dari parang barong dan parang gendreh.
Motif ini dipakai oleh para putri Raja. Parang gednreh melambangkan perilaku yang halus dan lemah lembut.
Hendaknya para abdi dalem dan masyarakat biasa tidak mengenakan motif parang di dalam lingkungan keraton.
Meski begitu, saat ini zaman sudah mulai bergeser dan banyak pula yang mengenakan batik motif parang di luar lingkungan keraton.
Baca Juga : Hari Batik Nasional: Pitung, Ondel-ondel, dan Monas dalam Corak Batik Betawi yang Sempat Menghilang
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR