Yakni mereka yang berasal dari Afrika utara dan Asia barat daya dan telah terbukti lebih mudah dijinakkan daripada empat subspesies lainnya.
Baca Juga : Ngeri, Pria Ini Jadi Manusia Pertama di Dunia yang Terkena Hepatitis E yang Biasanya Ada pada Tikus
Tim tersebut menganalisis DNA mitokondria, yang diturunkan melalui induk dan teraweykan dengan baik di fosil.
Hasil penelitian menyatakan, lebih dari 10 ribu tahun yang lalu saat manusia melakukan praktik awal cocok tanam, sudah ada simbiosis mutualisme dengan kucing liar.
Tidak lama setelah para petani awal bermigrasi ke Eropa sekitar 7.000 tahun yang lalu, kucing mulai muncul di situs-situs di barat.
Tapi penelitian ini menemukan bahwa itu adalah keturunan kucing Mesir yang benar-benar mengambil alih bagian Afrika dan Eropa beberapa ribu tahun kemudian.
Baca Juga : Demi Melawan Taliban, Jet Tempur Siluman Termahal di Dunia Ini Akhirnya Bertempur untuk Kali Pertama
Kucing tetap membawa garis keturunan dan dapat ditemukan di pelabuhan perdagangan Viking di Laut Baltik di Jerman Utara.
Sementara kucing liar memiliki pola garis-garis, kucing domestik lebih ke pola bulunya yang bernoda.
Perbedaan pola itu diketahuikarena mutasi gen. Namun proses penjinakkan kucing tidak berjalan dalam proses yang cepat.
Baca Juga : Kisah Pilot Helikopter yang Harus Terbang Maut Demi Satu Nyawa di Anjungan Pengeboran
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR