Advertorial

Viral Gudang Garam Ikut Bisnis Tol dan Kota Menyerupai China

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengembangkan toll corridor development dengan menggandeng Gudang Garam menjadi salah satu berita menarik.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengembangkan toll corridor development dengan menggandeng Gudang Garam menjadi salah satu berita menarik.

Intisari-Online.com - Informasi tentang rencana PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengembangkan toll corridor development dengan menggandeng Gudang Garam menjadi salah satu berita menarik di kanal Properti Kompas.com pada Jumat (7/9/2018).

Selain itu, kabar mengenai kemiripan ibu kota Ethiopia dengan China dan ruas tol Jasa Marga yang akan dioperasikan sampai akhir tahun 2018 juga menarik pehatian banyak pembaca.

Seperti apa sih memangnya?

Berikut ini daftar berita selengkapnya:

Baca Juga : Jonatan Christie Suka Wanita yang Lebih Tua: Ini Alasan Banyak Pria Suka Wanita yang Lebih Dewasa

1. Jasa Marga gandeng Gudang Garam kembangkan TCD di Kediri

Ilustrasi tol(Kementerian PUPR) Tak hanya berencana memperpanjang ruas Tol Ngawi-Kertosono ke Kediri, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga akan mengembangkan kawasan toll corridor development (TCD) di sana.

Nantinya, Jasa Marga akan menggandeng PT Gudang Garam Tbk untuk menggarap kawasan tersebut. "Luas lahannya kira-kira 150-200 hektar," kata Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Nantinya, TCD ini akan terletak di antara Tol Ngawi-Kertosono-Kediri dan Bandara Kediri yang akan dibangun dalam waktu dekat setelah masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Berita selengkapnya: Gaet Gudang Garam, Jasa Marga Kembangkan TCD di Kediri

2. Di balik megahnya "kota hantu" China

Apartemen kosong di Ordos Kangbashi, China. Banyak orang membeli properti di China sebagai investasi. Namun, tak ada satu pun yang menempatinya.

China memiliki sekitar 50 area kosong tak berpenghuni di seluruh wilayah negeri.

ABC News mewartakan, di antara situs-situs konstruksi ini, beberapa proyek masih berlanjut.

Wilayah tersebut bahkan disebut sebagai "kota hantu".

Kota-kota baru ini biasanya dibangun di daerah pinggiran baru atau pinggiran kota yang saat ini ada.

Proyek ini dirancang sebagai tempat tinggal bagi ratusan ribu orang, dan mencakup berbagai bangunan tinggi, kondominium, pusat perbelanjaan, alun-alun, lampu jalanan, bahkan replika kota-kota besar di Eropa. Berita selengkapnya: Di Balik Megahnya Kota Hantu China

3. Hal ini membuat ibu kota Ethiopia mirip China

Petugas kereta di Addis Ababa, Ethiopia, sedang menjalankan tugasnya.(Zacharias Abubeker/AFP/Getty Images) Selain pertumbuhan jumlah penduduknya, Ethiopia juga memiliki kemiripan lain dengan negeri panda tersebut.

Pembangunan tempat ini sudah menyerupai kota-kota urban di China.

Sejumlah infrastruktur seperti jalan, jalur kereta, sistem transportasi, hingga gedung-gedung tinggi dibangun oleh perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut.

Berada di ketinggian 2.355 meter di atas permukaan laut, Addis Ababa merupakan ibu kota negara tertinggi di dunia.

Berdasarkan sensus tahun 2007, jumlah penduduk kota ini mencapai 2,7 juta jiwa.

Tidak seperti ibu kota Afrika lainnya, tempat ini tidak memililki infrastruktur khas Eropa. Hal ini karena Addis Ababa tidak direncanakan untuk menjadi sebuah kota. Berita selengkapnya: Ini yang Membuat Ibu Kota Ethiopia Mirip China

4. Lima ruas tol Jasa Marga beroperasi sampai akhir 2018

Ilustrasi tol(Kementerian PUPR) Saat ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah mengebut pekerjaan konstruksi lima proyek jalan tol, yang ditargetkan selesai akhir 2018.

Kelima ruas tersebut yakni Tol Batang-Semarang (75 km), Tol Salatiga-Kartasura (32 km), Tol Sragen-Ngawi (51 km), Tol Wilangan-Kertosono (37,97 km) yang merupakan limpahan dari pemerintah, serta Tol Pasuruan-Grati (13,9 km). Untuk Tol Batang-Semarang, Desi menambahkan, pekerjaan konstruksinya saat ini telah mencapai 86 persen.

Sementara Tol Salatiga-Kartasura mencapai 78 persen.

Berita selengkapnya: Lima Ruas Tol Beroperasi Sampai Akhir 2018

5. Penggunaan lahan pesisir pantai di sebagian ruas tol Semarang-Demak

Ilustrasi tol(Kementerian PUPR) Jalan Tol Semarang-Demak yang direncanakan dimulai akhir tahun 2018 ini akan menggunakan lahan pesisir pantai Pulau Jawa.

Dengan begitu, jalan tol yang akan difungsikan menjadi tanggul laut itu bakal memanjang di sepanjang pesisir pantai.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menjelaskan, lahan yang dibutuhkan untuk jalan tol tersebut mencapai 535 hektar, meningkat dari sebelumnya 189 hektar.

Sebagian lahan di daratan akan diganti untung oleh pemerintah, namun lahan yang berada di pesisir pantai tidak akan diganti rugi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wajib Baca: Gudang Garam Masuk Bisnis Tol dan Kota Mirip China"

Artikel Terkait