Advertorial
Intisari-Online.com - Pernah dengar istilah bahasa Inggris anak Jaksel (Jakarta Selatan)?
Akhir-akhir ini, media sosial sedang ramai membicarakan gaya bahasa campuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
Kabarnya, bahasa campuran semacam ini banyak diucapkan oleh anak-anak ibu kota khususnya di Jakarta Selatan.
Misalnya saja mengatakan "saya sedang sangat pusing" menjadi "literally gue pusing banget".
Baca Juga : Donald Trump Ingin Aktifkan Lagi Waterboarding, Teknik Penyiksaan yang Efeknya Sangat Mengerikan
Selain literally, beberapa kata yang kerap dicatut sebagai bahasa campuran sehari-hari misalnya: prefer, which is, better, like, unlike, hence, somehow dan masih banyak yang lainnya.
Ini bisa jadi adalah hal yang baik dan menandakan banyak masyarakat yang mulai berani dan percaya diri menggunakan bahasa Inggris di tempat umum.
Memang bahasa ibu kita adalah bahasa Indonesia, tapi penguasaan bahasa Inggris juga penting agar kita bisa bersaing dalam era globalisasi.
Baca Juga : Muncul 'Sinkhole di Sukabumi, Ini 5 'Sinkhole' Paling Terkenal di Dunia, Ada yang Sedalam 640 Meter!
Tapi tahukah Anda bahwa sebagian besar orang masih kurang tepat dalam memakai kata 'literally'?
Literally seharusnya digunakan saat Anda mendeskripsikan sesuatu yang nyata, benar terjadi dan bukan perumpamaan.
Misalnya begini:
Anda ingin mengatakan "Aku kemarin lihat Jonatan Christie, jantungku mau copot"
Kata 'jantung mau copot' adalah perumpamaan dan tak mungkin benar-benar terjadi.
Baca Juga : Meski Dapat Medali Emas Asian Games, Ranking Dunia Jonatan Christie Ternyata Masih di Bawah Anthony Ginting
Seharusnya, Anda tidak mengubahnya dalam bahasa Jaksel "aku kemarin lihat Jonatan Christie literally jantungku mau copot".
Untuk sebuah perumpamaan atau hal imajiner yang tidak mungkin terjadi seperti contoh di atas, seharusnya menggunakan kata 'figuratively'.
"Aku kemarin lihat Jonatan Christie, figuratively jantungku mau copot".
Tapi saat ini banyak orang menggunakan kata 'literally' untuk menunjukkan sebuah kesungguhan dan kondisi 'sangat' tanpa memerhatikan konteks lengkapnya apakah itu perumpamaan atau kejadian yang nyata.
Tenang, meski penggunaan 'literally' kurang tepat, saat Anda bercakap-cakap dengan native speaker asli, mereka akan tetap mengerti, kok!
Jadi tak perlu ragu mengembangkan kosa kata bahasa Inggris, sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit!
Dari yang awalnya dicampur-campur pasti akan menambah kemampuan dan kelancaran Anda berbicara dalam bahasa Inggris.