Tak Perlu Menunggu 450 Tahun, Plastik Musnah dalam 6 Minggu oleh Bakteri Ini

Agus Surono

Penulis

China Pertama, Indonesia Nomor Dua Negara Pencemar Sampah Plastik Terbanyak ke Lautan
China Pertama, Indonesia Nomor Dua Negara Pencemar Sampah Plastik Terbanyak ke Lautan

Intisari-Online.com – Plastik merupakan keajaiban temuan manusia. Hampir semua sendi kehidupan tak lepas dari plastik.

Namun plastik memiliki masalah lain. Butuh waktu lama, sampai 450 tahun, untuk memusnahkan sampah itu. Selama belum musnah, plastik menjadi sampah dan banyak darinya hanyut ke lautan.

Tak berlebihan jika ada petak mengambang seluas benua di Samudra Pasifik dan Atlantik, dan ada yang baru terbentuk di Arktik. Ada beberapa pulau tak berpenghuni yang tenggelam dalam barang tersebut.

(Baca juga:Ts’ai Lun, Penemu Kertas Yang Terlupakan)

Namun ada keanehan yang ditemui para ilmuwan. Berdasarkan jumlah plastik yang kita hasilkan setiap tahun, hanya ada seperseratus dari jumlah plastik yang beredar itu di sekitar kita.

Ternyata ada pasukan kecil yang memusnahkan dengan diam-diam plastik itu.

Baru tahun lalu, para peneliti menemukan bahwa spesies bakteri yang baru ditemukan mampu menghancurkan ikatan molekul polyethylene terephthalate (PET), salah satu bentuk plastik yang paling umum. Plastik-plastik itu dijadikan sumber makanan.

Bakteri ini pun bekerja singkat, hanya enam minggu. Informasi inilah yang menyebabkan tim peneliti dari Universitas Pompeu Fabra di Barcelona menduga bahwa bakteri ini yang telah mengurangi jumlah sampah plastik di lautan.

Sekilas, ini sepertinya kabar baik - semakin banyak mikroba yang mengkonsumsi plastik akan membantu membatasi jumlah plastik yang ada di lautan. Soalnya, plastik ini sebagian besar dikonsumsi oleh hewan dan menyebabkan kematian. Atau dimakan manusia melewati binatang laut yang mengonsumsinya.

Namun, secara moral bisa berakibat buruk. Kita menjadi merasa tak bersalah membuang plastik ke lautan. Toh ada yang memangsanya.

(Baca juga:Bukan W.R. Supratman, Inilah Orang Pertama yang Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dalam Kongres Pemuda II)

Jadi, jangan terlalu bergantung pada bakteri ini. Banyak plastik tenggelam dan terkubur di bawah permukaan laut. Lalu akan terbentuk jenis batuan baru yang aneh yang disebut "plastiobreccia".

Pada akhirnya, berita ini memang menggembirakan namun tak berarti upaya pengurangan penggunaan plastik menjadi berhenti. Juga upaya untuk menemukan plastik jenis baru yang ramah lingkungan.

Artikel Terkait