Advertorial
Intisari-Online.com – Bagi seorang ibu, anak adalah hidup dan matinya.
Pun begitu dengan seorang ibu yang ada di China, baru-baru ini, ia membuat surat terbuka ke publik yang isinya ingin sang anak pulang.
“Nak, tolong biarkan aku melihatmu lagi, tidak ada banyak waktu tersisa untukku,” sepenggal isi surat tersebut.
Adalah ibu bernama Liu Xinu seorang pasien kanker rahim terminal yang menulis surat tersebut untuk putranya, Yang Renrong (32).
Baca Juga : 14 Tahun Pembunuhan Munir: Dibunuh Karena Dianggap Halangi Program Pemerintah
Liu tidak ingin melanjutkan pengobatan kemoterapi untuk mengobati kankernya, menurutnya, percuma ia melakukan hal tersebut jika tidak bisa bertemu dengan putranya.
Maklum, sudah 9 tahun lamanya, sejak 2009 Yang tidak pulang ke rumahnya dan tidak pernah memberi kabar pada keluarganya.
Dikutip dari laman Scmp.com (5/9/2018), Yang yang berasal dari provinsi Jiangxi, Tiongkok timur, akhirnya menanggapi permohonan ibunya itu.
Yang yang bekerja di sebuah hotel di Xian, ibukota provinsi Shaanxi, menghubungi polisi untuk meminta nomer telepon keluarganya setelah ia melihat surat ibunya di media.
“Saya ingin pulang ke rumah setiap tahun tetapi saya belum melakukannya dengan baik,” kata Yang.
Yang, dulu sangat dibanggakan keluarganya karena selalu memperoleh nilai tertinggi semasa sekolah di kampung halamannya, Yihuang.
Ia bahkan diterima di Beijing Beihang University pada tahun 2003, jurusan desain pesawat.
Pada saat itu, ia masih sering berhubungan dengan keluarganya.
Namun pada 2008, Yang gagal lulus dari universitanya. Ia berjanji pada orangtuanya akan bekerja lebih keras dan mengambil kembali tes.
Baca Juga : Penulis Sukses Bunuh Diri karena Lupa Cara Menulis, Ini Isi Surat Terakhirnya Sebelum Mati
Beberapa bulan kemudian, ayahnya diberitahu bank bahwa Yang memiliki utang 30.000 yuan (Rp65 juta).
Sang ayah akhirnya membayarkan utang itu dan meminta Yang untuk mencari pekerjaan tetap.
Setahun setelah itu, Yang mengirim pesan pada keluarganya bahwa ia berada di Beijing dan mengatakan jangan mengkhawatirkan dirinya.
Itulah terakhir kali Yang menghubungi keluarganya. Keluarga Yang mulai putus asa untuk mencarinya.
Yang akhirnya menelepon ibunya lagi setelah 9 tahun lamanya pada Senin (3/9/2018) dan berjanji akan pulang.
Sang ibu kemudian mau untuk melanjutkan pengobatan sembari menunggu putranya pulang.
Baca Juga : Jack Ma di Indonesia: Ini Isi Surat Inspiratif Sang 'Manusia Rp570 Triliun' untuk Anaknya