Intisari-Online.com -Kasus persekusi yang memakan korban Fiera Lovita yang terjadi di Solok, Sumatera Barat, berbuntut panjang. Akibat kejadian itu, Kapolres setempat AKBP Susmelawati Rosya terpaksa dicopot dari jabatannya.
“Dia (Rosya) dianggap tak tuntas menangani masalah itu (persekusi),” ujar Kepala Divis Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto di Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu (3/6).
(Baca juga:Jika Tak Dibongkar, Rumah Mewah Juragan Warteg Mungkin Akan Bernasib Sama dengan Rumah Ini)
Terkait hal ini, Rosya dinilai hanya melakukan fungsi pembinaan Polri yakni memediasi permintaan maaf Fiera terhadap organisasi masyarakat yang mengintimidasinya.
Sementara di sisi lain, Rosya dinilai tidak melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang diduga melakukan tindak pidana di dalam perkara itu. Padahal, aksi intimidasi dan pengancaman kekerasan itu nyata.
“Karena dianggapnya (AKBP Rosya), setelah (kedua belah pihak) bikin pernyataan, dianggap selesai. Itu yang Bapak Kapolri nilai sebagai sebuah kesalahan,” tambahnya, seperti dilaporkan Kompas.com.
Padahal, tegasnya, persekusi ini sudah menimbulkan ketakutan dan dampak yang luar biasa di berbagai daerah.
Kita tahu, telah terjadi aksi persekusi di Solok Kota. Aksi itu menimpa salah seorang dokter di RSUD Solok bernama Fiera Lovita.
Perempuan berjilbab itu diintimidasi dan diancam oleh ormas tertentu karena status di salah satu media sosial. Menurut ormas itu, Fiera dianggap melecehkan tokoh ormas itu.
Meski Fiera sudah meminta maaf, teror, ancaman sekaligus intimidasi masih diterima Fiera hingga saat ini. Kapolri Tito, Jumat malam, menegaskan, dirinya tak segan mengganti bawahannya yang tidak tegas dalam menindak para pelaku persekusi.
“Sudah saya sampaikan, kalau saya anggap nanti menurut penilaian saya, Kapolres di Solok saya anggap lemah, takut, ya saya ganti. Ganti dengan yang berani dan tegas,” ujar Tito di kediaman Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Dalam telegram rahasia yang dikeluarkan dan ditandatangani Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polri Irjen (Pol) Arief Sulistiyanto, Jumat (2/6), Rosya pun dicopot dan dimutasi menjadi Kepala Bagian Perawatan Personel Biro SDM (Kabagwatpers ROSDM) Polda Sumatera Barat.
(Baca juga:Sedigdaya Apa pun Mereka, Nyatanya Tentara AS dan CIA Kerap Babak Belur Melawan Gempuran Pejuang Taliban)
Jabatan sebagai Kapolres Solok Kota yang baru diberikan kepada Kepala Unit II Subdirektorat IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri AKBP Dony Setiawan.
Dony dikenal sebagai Ketua Tim Narcotics Investigation Center (NIC), sebuah tim pemukul bandar narkotika di Bareskrim Polri.