Intisari-Online.com – Banyak peristiwa aneh yang terjadi dalam bulan Agustus 1945 setelah tersiar berita bahwa PD II selesai. Antara lain yang terjadi di daerah Aceh.
Seperti dituturkan oleh oleh Bustami Djafar, dalam Majalah Intisari edisi September 1967, berikut ini, dengan judul Dua Kisah Singkat Setelah Jepang Menyerah.
Seorang Perwira tentara Jepang saya temui di Kutaraja (sekarang Banda Aceh namanya). Pada waktu itu tentara Jepang sedang berkumpul di Kutaraja dan di kota pelabuhan Olele untuk diangkut pulang ke negeri mereka oleh kapal Sekutu yang akan datang menjemput mereka.
Perwira Jepang yang saya temui tadi perawakannya tidak seperti umumnya tentara Jepang pendek-pendek, melainkan mirip dengan seorang peranakan antara Timur dan Barat.
Baca Juga : Jepang Dilanda Topan Dahsyat, Ini Bedanya Badai, Siklon, Topan, dan Tornado
Saya tanyakan sedikit pengalamannya selama bertugas tiga tahun di aerah Aceh. Dengan senyumnya yang simpatik ia ceritakan bahwa kesatuan tentara Jepang yang dipimpinnya ditempatkan didaerah pegunungan di kabupaten Aceh Besar.
Selama peperangan berlangsung belum pernah sekalipun daerah dimana ia berada mendapat serangan udara dari pihak Sekutu, dan apa sebabnya akan terungkap nanti dari cerita selanjutnya.
Perwira tersebut ayahnya memang bangsa Jepang asli sedang ibunya wanita Amerika. Ia dilahirkan di Amerika, dibesarkan dan menjalani pendidikan sampai diuniversitas disana pula. Logatnya samasekali tidak berbau Jepang.
Mengingat pendidikan serta pengetahuannya maka ia diangkat sebagai Perwira dan diserahi memimpin suata kesatuan tentara Jepang.
Baca Juga : Jepang Alami Topan Terburuk Sejak 25 Tahun Terakhir, Begini Kondisi Mereka Sekarang, Mengerikan!
Ia menduduki suatu jabatan penting yang sangat lebih memudahkan kelancaran tugasnya yang lain, yaitu sebagai spion dari phak Sekutu. Jika semua tentara Jepang berkumpul untuk menunggu diangkut pulang ke Jepang, maka ia sebaliknya menggabungkan diri dengan pihak Sekutu yang akan datang menjemputnya.
Sebagai spion ia selaiu menerima instruksi-instruksi dari atasannya pihak Sekutu dimarkas Colombo, Ceylon. Sebaliknja ia selaiu mengirimkan informasi-informasi ke kota itu. Bagimana caranya bekerja? Mudah sekali, berkat kemajuan teknik.
Ia memperlihatkan jam tangan yang dipakainya. Bentuknya biasa saja seperti lazimnya bentuk jam tangan. Hanya didalamnya terdapat batere yang kecil sekali beserta alat-alat sangat halus lainnya, disamping mekanik jam itu sendiri.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR