Intisari-Online.com -Orangtua memang betul-betul sosok yang hebat.
Limpahan kasih sayang mereka selalu kita terima tanpa pernah menuntut balas.
(Baca juga: Untuk Para Orangtua, Lakukan 6 Hal Ini Jika Anak Rewel saat Belajar Puasa!)
Namun sering pula, karena terlena dengan kasih sayang itu, kita sebagai anak lupa memikirkan perasaan mereka.
Perasaan-perasaan yang jarang mereka ungkapkan, namun sebetulnya mereka rasakan.
alah satunya adalah ketika anak-anaknya mulai beranjak dewasa.
Satu per satu akan meninggalkan rumah untuk studi, pekerjaan, dan menikah.
Ternyata, ada perasaan campur aduk yang kemungkinan besar mereka alami.
(Baca juga: Orangtua Bercerai saat Anak Masih dalam Kandungan, Benarkah Anak Tak Berhak Mendapat Warisan?)
Kondisi ini, seperti dilansir di mayoclinic.org, biasanya disebut sindrom sarang kosong (empty nest syndrome).
Sindrom ini bukanlah diagnosis klinis, namun sebuah fenomena yang umum dialami orangtua ketika anak-anaknya mulai meninggalkan rumah.
Perasaan campur aduk, antara sedih dan kehilangan.
Sekalipun orangtua selalu mendukung anak-anaknya untuk hidup mandiri, namun sebetulnya ada sisi lain dalam hatinya yang tidak sepenuhnya rela.
Perasaan untuk melepaskan anak, menjadi masa sulit tersendiri bagi orangtua.
Apalagi ketika anak akan pergi ke tempat yang jauh, untuk merantau misalnya.
Kesedihan itu bukan karena ia tidak ingin anaknya sukses.
Namun ada perasaan kehilangan akan anak-anak yang dirawat dan dibesarkannya.
Ia akan merasa rindu pada waktu-waktu yang biasanya dilewati bersama anak-anaknya.
Kemudian timbul rasa khawatir, apakah anak-anaknya akan aman jika tidak bersama mereka atau apakah anak-anak bisa mengurus dirinya sendiri ketika tidak lagi bersama orangtua.
Masa transisi ini sangat mungkin dialami oleh orangtua.
Karena itu, ingatlah akan orangtua kita hari ini.
Bisa jadi ia sedang sangat merindukan anak-anaknya sekarang.
Sering-seringlah menelepon saat tidak bisa bertatap muka langsung.
Jika tinggal berdekatan dengan orangtua, sering-seringlah kunjungi mereka.
Walau mereka tidak mengungkapkannya, mereka pasti sangat merindukan kita.