Advertorial
Intisari-Online.com - Banyak orang bangga dengan ingatan mereka yang luar biasa, tentu saja hal itu dapat berguna dalam bidang pendidikan atau dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, hampir tidak mungkin untuk mengingat setiap detail kecil semua kenangan yang terekam.
Serta hampir tidak mungkin untuk mengingat setiap ilmu yang Anda pelajari di sekolah dalam jangka waktu yang lama.
Ketika Anda melupakan sesuatu, mungkin itu sering membuat Anda merasa agak kurang cerdas.
Baca juga:Super Junior Ternyata Doyan Banget Nasi Goreng dan Mie Goreng Indonesia
Kadang Anda merasa kurang cerdas karena melakukan hal kecil seperti lupa membawa tas atau ponsel yang tertinggal di suatu tempat.
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda seperti "orang tua yang pikun", atau kadang lupa sesuatu, tetapi Anda tidak perlu khawatir.
Peneliti Paul Frankland dan Blake Richards dari Universitas Toronto menemukan bahwa ingatan lama di otak secara harfiah "ditimpa" oleh kenangan baru.
Pada dasarnya lebih sulit bagi kita untuk mengingatsemua dalam waktulama atau melupakannya sepenuhnya.
Menurut penelitian, memori yang sempurna tidak terhubung dengan kecerdasan sama sekali.
Bahkan, penelitian menemukan bahwa kebalikannya cenderung benar.
Meskipun Anda mungkin berasumsi bahwa seseorang dengan ingatan yang hebat umumnya dianggap cerdas, sebenarnya lebih berguna dan bahkan lebih sehat untuk mengingat hal penting dari segalanya dan melupakan detail-detail kecil.
"Sangat penting bahwa otak melupakan rincian yang tidak relevan dan berfokus pada hal-hal yang akan membantu Anda membuat keputusan di dunia nyata," Richards menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Otak memiliki mekanisme kecil yang disebut hippocampus, dan komponen pikiran menyimpan kenangan.
Baca juga:5 Fakta Gunung Everest, Gunung yang Sebenarnya Bukan Tertinggi di Dunia
Ini berfungsi untuk menyingkirkan detail yang tidak penting sehingga Anda dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Ini memungkinkan Anda membuat keputusan cerdas dengan cara yang jauh lebih efisien.
Ketika proses ini terjadi, otak sebenarnya menimpa kenangan lama dengan yang baru, yang lebih penting.
Otak yang penuh dengan terlalu banyak memori lebih cenderung memiliki konflik dalam kemampuannya untuk membuat keputusan.
Baca juga:Termasuk Meriam Tiga Laras, Inilah Senjata Futuristik yang Didesain Leonardo Da Vinci
Sebagai contoh, otak dengan banyak ingatan mungkin akan ragu-ragu mengambil keputusan karena memperhitungkan terlalu banyak variabel.
Jika Anda menemukan diri Anda melupakan sebagian besar waktu atau segmen besar informasi penting, mungkin ini baru ada masalah serius, tetapi jika tidak, sangat normal untuk melewatkan detail-detail kecil.
Anda tidak harus merasa bodoh ketika Anda lupa karena itu hanya berarti pikiran Anda berfungsi sebagaimana mestinya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)