Advertorial
Intisari-Online.com -Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi memastikan bonus para pahlawan olahraga Indonesia dengan total raihan 89 medali (30 emas, 22 perak, 37 perunggu) akan segera dicairkan pekan depan.
Percepatan pencairan bonus itu dikatakan Menpora lantaran instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo yang harus dibayar secepatnya.
“Biasanya dalam ajang multieven, seperti SEA Games, bonus dicairkan setelah seluruh rangkaian pertandingan hingga ASEAN Para Games (untuk penyandang disabilitas) selesai, yang kira-kira membutuhkan waktu kira-kira dua hingga tiga bulan,” ujar Imam Nahrawi, Jumat (31/8).
“Namun, untuk Asian Games 2018 ini akan kami percepat, sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo yang ingin bonus ini dicairkan sebelum keringat atlet mengering. Kami pastikan pekan depan bonus atlet peraih medali sudah cair, dan bonus ini diberikan baik bagi atlet maupun pelatih dan asisten pelatihnya,” jelas Menpora Imam Nahrawi.
Baca juga:Faldy Albar Diduga Meninggal karena Liver, Ini 6 Tanda Liver Anda Dipenuhi Racun
Tak hanya itu, Menpora juga merincikan pemberian bonus yang akan diterima olah atlet, pelatih dan ofisial: Peraih Emas perorangan mendapatkan Rp 1,5 miliar, Peraih Medali Emas untuk Pasangan/Ganda sebesar Rp 1 miliar per atlet, dan Emas beregu Rp 750 juta per atlet.
Peraih perak perseorangan mendapatkan Rp 500 juta, Perak untuk Ganda sebesar Rp 400 juta per atlet, dan perak beregu Rp 300 juta per atlet. Untuk peraih perunggu perseorangan mendapatkan Rp 250 juta, Perunggu Ganda Rp 200 juta per atlet, dan peraih perunggu beregu sebesar Rp 150 juta per atlet.
Pemerintah juga akan memberikan bonus kepada pelatih dan asisten pelatih, dimana para pelatih perseorangan/ganda mendapatkan Rp 450 juta untuk emas, Rp 150 juta untuk perak, dan Rp 75 juta untuk perunggu. Para pelatih beregu mendapatkan Rp 600 juta untuk emas, Rp 200 juta untuk perak dan RPp100 juta untuk perunggu.
Setiap medali kedua dan seterusnya, para pelatih mendapatkan Rp 225 juta untuk emas, Rp 75 juta untuk perak, dan Rp 37,5 juta untuk perunggu. Untuk asisten pelatih perseorangan/ganda mendapatkan Rp 300 juta untuk emas, Rp 100 juta untuk perak, dan Rp 50 juta untuk perunggu.
Baca juga:Inilah Pohon Beringin Terbesar di Dunia, Saking Besarnya Sampai Membentuk Hutan Sendiri
Para asisten pelatih beregu mendapatkan Rp 375 juta untuk emas, RP 125 juta untuk perak, dan Rp 62,5 juta untuk perunggu. Setiap medali kedua dan seterusnya, para asisten pelatih mendapatkan Rp 150 juta untuk emas, Rp 50 juta untuk perak, dan Rp 25 juta untuk perunggu.
Mengelolanya
Jumlah bonus tersebut tentunya tidak sedikit.
Bahkan bagi atlet renang nasional, I Gede Siman Sudartawa, tantangan ketika mendapatkan bonus prestasi berupa uang yakni bagaimana mengelolanya dengan baik.
Menurut perenang asal Klungkung, Bali, ini banyak kasus ketika menerima bonus uang, si atlet tidak dapat mengelolanya menjadi investasi yang tepat sehingga akhirnya bonus pun habis sia-sia.
“Istilahnya, jadi atlet, kena duit gampang dan gede itu kan tergantung kejuaraannya. Kadang dapat duit gede abis itu lama enggak dapet. Jangan aja kita dapat duit gede terus kaget terus hambur-hamburin,” kata Siman, Rabu (8/8).
Supaya bonus terkontrol, sejak awal menjadi atlet renang, Siman pun mempercayakan seluruhnya dikelola oleh ibunya.
“Atlet itu kan ada masanya, enggak selamanya kita bisa bertanding dan berhasil dapat medali. Bonus harus bisa diatur," tutur Siman.
Ketika ditanya tentang bagaimana pengaturan bonus oleh sang mama, Siman mengakui uangnya digunakan untuk berinvestasi membeli tanah di Pulau Bali dan Lombok.
Selain investasi, Siman juga menggunakan sebagian uangnya untuk hobinya yaitu traveling dan membeli sepatu.
Tak cukup berinvestasi tanah, Siman menuturkan bahwa penting juga bagi atlet yang selalu mengandalkan tubuh sepertinya untuk berinvestasi dalam memberikan perlindungan terhadap diri sendiri dengan memiliki asuransi.
“Asuransi jelas penting. Mama itu dari dulu sudah sadar dan punya asuransi, dan ngajarin aku pentingya asuransi. Apalagi bagi atlet, dari masa persiapan hingga berakhirnya pertandingan, perlu memiliki rasa aman dan tenang," ujar Siman.
"Aku senang banget akhirnya setelah 8 tahun, sekarang kedua kalinya ikut Asian Games, aku dan seluruh atlet bahkan seluruh ofisial Tim Indonesia akhirnya mendapat perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan dari AXA Mandiri. Ini untuk pertama kalinya lho untuk Indonesia,” tambah Siman.
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Simak investasi bonus ala atlet nasional, buat apa saja ya?" dan tribunnews.com dengan judul "Bonus Atlet dan Pelatih Dibayarkan Pekan Depan, Berikut Rinciannya".
Baca juga:Jika Keperawanan Dipersoalkan Seperti yang Terjadi pada Via Vallen, Bagaimana dengan Keperjakaan?