Intisari-Online.com – Banyak suami yang mengeluh gara-gara vagina istrinya terlalu "becek".Padahal, vagina basah itu normal.
Sehatnya memang harus seperti itu supaya tidak menimbulkan keluhan nyeri senggama (dyspareunia).
Justru istri yang “kering” harus dinilai tidak sehat. Semakin pintar seks suami, semakin lekas dan banyak berlendir istri sebelum senggama dimulai.
(Baca juga:Tujuh Masalah Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Sakit Serius)
Kehendak untuk mempertahankan mitos sari rapet hanya akan menyengsarakan istri.
Sedikit minum, banyak mengonsumsi jagung, mengunyah pinang, atau jejamuan lainnya dengan tujuan supaya menyetop keluarnya lendir vagina tak perlu menjadi cita-cita istri mana pun.
Jamu yang menjanjikan bikin “kering” vagina harus segera dilupakan.
Tidak ada obat kuat seks untuk wanita, karena memang seks wanita tak perlu dibuat kuat. Berbeda dengan seks lelaki, seks wanita “selalu bisa kendati belum tentu selalu mau”.
Yang tersedia paling bahan berkhasiat yang menimbulkan sensasi mencetuskan libido belaka. Mitos bahwa wanita perlu perangsang juga tidak beralasan.
Suami yang arif pandai membaca seks istri. Tidak setiap saat suami sedang menginginkan seks, serta-merta istri juga sedang mau.
Perlumembangun suasana rasa ingin pada pihak istri sehingga tercapai kondisi terselaraskannya mood seks istri.
Buat istri, seks tidak selalu harus berlangsung di kamar tidur. Sebab, indahnya seks istri juga ditentukan bagaimana seks boleh dimulai di mana-mana, di luar kamar tidur.
(Baca juga:19 Orang Tewas dan 50 Orang Luka-luka Akibat Ledakan yang Terjadi di Lokasi Konsel Ariana Grande)
Mungkin diawali di beranda, di ruang keluarga, atau bahkan dimulai dari dapur. Untuk yang terakhir ada ejekan buat suami yang tidak memperhatikan mood istri, “Sex begin in the kitchen”.
Suasana duduk berdua (candle light dinner), berjalan berdua di pantai saat bulan purnama, membolak-balik album kenangan, bisa menjadi bagian dari terbangunnya suasana seks bagi istri.
Hal itu penting supaya seks suami tidak bermasalah lalu menjadi percaya pada mitos belaka.
Karena tanpa itu, suami mungkin tidak menginsyafi kalau istrinya mendadak sedingin kulkas.
Menghadapi kondisi yang suami ciptakan sendiri dalam perkawinan, kesalahan terbesar karena suami salah menyangka kalau dirinya sudah tidak poten lagi, lalu mulai neko-neko.
Padahal sumber penyebab umumnya adalah suasana seks tidak dibangun, sehingga bagi istri yang tak pandai bersandiwara, tak mungkin bisa berakting semenggelinjang wanita penghibur. Respons seksualnya menjadi tak lebih dari sosok gedebog pisang.
Seks pria membutuhkan respons seksual wanita yang memadai. Respons seksual istri yang dingin acap membuat suami dibayangi mitos ihwal istri yang frigid.
Inilah kekeliruan purba seks lelaki.
Padahal sekali lagi, sesungguhnya membara tidaknya respons seksual istri yang dibutuhkan seks suami itu tergantung pada seberapa prigel suami mengolah seks istri sejak di awalnya.
(Baca juga:Ada ‘Gaya ISIS’ dalam Ledakan di Konser Ariana Grande yang Diduga Berasal dari Bom Bunuh Diri)
Kunci penyelesaian ada di tangan suami sepenuhnya. Sama sekali bukan pada jamu, obat kuat, atau afrodisiaka.
Tidak semua suami mewarisi wawasan seks sama benarnya.
Tanpa pendidikan seks formal, pikiran seks suami mungkin bisa jatuh sakit. Dibayangi citra yang keliru ihwal seks, banyak lelaki dan suami tidak nyaman memasuki kehidupan seksualnya.
(Artikel pernah dimuat di Intisari Extra Health 2017)