Intisari-Online.com -Virus ransomware WannaCry benar-benar sukses membuat orang di seluruh dunia sibuk. Bagaimana tidak, banyak perusahan dan rumah sakit besar telah menjadi korban virus komputer ini—termasuk Indonesia.
Meski demikian, hingga sekarang, program jahat ini masih misterius.
(Baca juga:Perbedaan Hak Pesangon Bagi Pekerja yang Resign dan di-PHK)
Pakar IT masih belum mengetahui dengan jelas siapakah sebenarnya peretas atau pembuat WannaCry.
Tapi, menurut informasi terbaru seperti disampaikan Kompas.com, peneliti Google, Neel Mehta, mengindikasikan bahwa ada campur tangan Korea Utara dalam penyebaran virus ini.
Ini bisa dilihat dari bentuk kode pemrograman WannaCry yang terlihat mirip dengan kode pemrograman program jahat buatan Lazarus Group.
Ya, Lazarus Group merupakan kelompok peretas yang bertanggung jawab atas pembobolan Sony Pictures serta Bangladesh Bank beberapa waktu lalu.
Kode pemrograman tersebut memang tidak mutlak sama dan terjadi perubahan di sana-sini. Tapi keberadaan kode tersebut memicu kecurigaan soal keterlibatan Korea Utara.
Ada kemungkinan lain. Bisa jadi kode milik Lazarus itu ada di sana karena seseorang meminjamnya.
Entah tujuan meminjam itu demi kemudahan atau ternyata sebagai upaya mengaburkan petunjuk.
Lagipula adanya kill-switch pada WannaCry original maupun versi kedua bisa menunjukkan kemungkinan bahwa ini merupakan serangan yang dilakukan oleh negara tertentu.
(Baca juga:Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Usia Diperkosa Ramai-ramai Perempuan Ini Dihantam Batu Bata hingga Tewas)
Tapi itu hanya kesimpulan sementara. Para ahli keamanan pun masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut.
Seandainya indikasi itu benar pun Korea Utara belum tentu mau mengakui WannaCry sebagai buatannya.