Intisari-Online.com - Virus ransomware menjadi salah satu topik yang ramai dibicarakan di Indonesia sepekan ini. program jahat bernama WannaCray ini mengunci sistem komputer sehingga data di dalamnya tak bisa diakses.
Jika ingin datanya kembali, pengguna harus mengeluarkan sejumlah bayaran.
Tak hanya di Indonesia, virus ini kabarnya telah menyerang di hampir 100 negara.
(Baca juga: Ransomware: Bukan Sembarang Virus, Namun Virus yang Bisa Memeras Anda)
Dilaporkan Kontan, virus ini juga telah menyerang setidaknya 16 rumah sakit di Inggris dan telah menyebar luas ke 99 negara dalam waktu kurang dari dua hari semenjak Jumat kemarin.
Potensi penyebarannya pun masih ada.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangarepan menyatakan kekhawatiran bahwa sistem komputer di institusi-institusi lain di Indonesia bisa terjangkit ransomware WannaCry tanpa disadari.
“Ini kan libur panjang (akhir pekan), beberapa kantor ada yang tutup hingga Senin depan. Takutnya begitu menyalakan PC mereka terinfeksi sehingga (ransomware WannaCry) masuk ke jaringan,” ujar Semuel kepada KompasTekno, Sabtu (13/5).
Ketika dihubungi, Semuel mengaku baru saja melakukan inspeksi ke rumah sakit yang terserang WannaCry di Indonesia.
Dia mengatakan Kemenkominfo sedang mengupayakan solusi untuk sistem komputer yang terlanjur terkunci.
Pemerintah bekerja sama dengan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) untuk merumuskan langkah pencegahan penyebaran ransomware WannaCry.
(Baca juga: Awas! Malware Baru yang Bisa Tetap Aktif Meski Ponsel Sudah Dimatikan)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR