Intisari-Online.com -Kendati sudah memiliki tiga tipe pesawat pengebom mutakhir yang siap menghancurkan para musuhnya, USAF ternyata masin ingin mengoperasikan lagi pesawat pengebom berteknologi super canggih yang lebih mematikan, B-21.
Proyek penggarapan pesawat pengebom jarak jauh berteknologi stealth, B-21 yang dikerjakan oleh industri pesawat tempur AS, Northrop Grumman ini bersama sejumlah industri pertahanan AS terus digeber.
(Baca juga:Peluncuran Rudal Balistik Korut Tak Hanya Bikin Gusar Rusia Tapi Juga Kacaukan Perekonomian China)
Jika sudah dioperasikan, jajaran B-21 yang berpangkalan di AS itu bisa menyerang sasaran manapun di dunia ini tanpa harus mengisi bahan bakar ulang di udara.
Progres B-21 juga telah disetujui oleh penggunanya, USAF, yang telah memastikan memesan sebanyak 80 hingga 100 unit B-21 dan sesuai rencana akan mulai dioperasikan pada tahun 2020 mendatang.
Sebagai pesawat yang diproduksi secara kerja sama, selain Northrop Grumman, berbagai industri militer yang juga terlibat dalam penggarapan B-21 antara lain Pratt & Whitney, East Hartford, BAE System, Nanshua, GKN Aerospace, Janicki Industries, Sedro Woolley, dan lainnya.
Industri Northrop Grumman sendiri yang dalam proyek ini berperan sebagai leading industry, telah memiliki pengalaman dalam produksi jet tempur berteknologi stealth, F-35 dan produksi UAV RQ-4 Global Hawk yang bisa terbang nonstop selama 30 jam serta Unmanned Aircraft System (UAS) MQ-4C Triton.
Sebagai pesawat pengebom jarak jauh Long Range Strike Bomber (LRSB) yang diproduksi di era abad 21, Raider secara fisik fuselage-nya berbeda dibandingkan dengan pendahukunya, B-2 Spirit.
(Baca juga:Pesawat Tanpa Awak Ini Disebut Sang Malaikat Pencabut Nyawa, Kini Kemampuannya Kian Sakti)
Bentuk fuselage B-21 lebih zig zag dan dirancang lebih halus (lowprofile designed) sehingga secara teknologi stealth akan makin sulit untuk ditangkap radar pencari sasaran.
Arti nama 21 sendiri bagi pengebom yang bisa menghantam sasaran di mana pun di dunia ituadalah bermakna ‘’pengebom siluman paling pertama dan paling mematikan yang pernah di produksi di abad 21”.