Advertorial

Demi Imbangi Kedigdayaan Amerika, Inilah Upaya-upaya yang Dilakukan Militer China

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Sebagai negara besar, China merupakan salah satu kekuatan besar di Asia.

Negara ini seolah tak gentar dengan negara adidaya sekelas Amerika dan kini telah melakukan banyak hal untuk mengimbangi negara adikuasa tersebut.

Ketegangan dua negara ini mungkin sudah bukan rahasia lagi, semenjak negara tersebut terlibat dalam perang dagang, ketegangan keduanya ini sudah tidak bisa dihindari.

Meskipun, ketegangan ini tidak mengindikasikan untuk saling mengangkat senjata, namun tetap saja kekuatan militer menjadi salah satu alasan utama untuk menunjukkan kekuatannnya.

Baca Juga :5 Jenis Aplikasi yang Berbahaya Untuk Android Kita, Segera Hapus!

Hingga saat ini beragam cara sudah dilakukan oleh China untuk mengimbangikemampuan pasukan AS untuk memproyeksikan kekuatan ke wilayahnya.

Hingga kini militer modern China telah menimbulkan tantangan baru terhadap supremasi AS di semua aspek peperangan baik udara, darat, laut, ruang angkasa bahkan dunia maya sekalipun.

Seperti dilansir dari News.com.au, berikut ini beberapa peningkatan aktivitas militer yang dilakukan China dalam beberapa tahun terakhir.

RUDAL JARAK JAUH

Baca Juga :Penelitian: Jadi Pemalas Merupakan Strategi Terbaik untuk Bertahan Hidup, Benarkah?

Senjata ini adalah fokus utama Beijing, membangun massa cepat, rudal balistik dengan jelajah yang akurat yang dapat menjangkau ke Pasifik sejauh pangkalan AS di pulau Guam.

Rudal akan 'menimbulkan ancaman serius' untuk fasilitas seperti landasan pacu, hangar, bahan bakar, pembuangan amunisi serta pusat komando dan infrastruktur seperti pelabuhan dan fasilitas listrik.

Namun ancaman terbesar terhadap militer kebanggaan AS adalah, kapal induk bertenaga nuklirnya yang sangat besar.

Berbagai rudal balistik dan jelajah telah dirakit yang dapat diluncurkan dari darat, udara atau laut sekalipun.

Baca Juga :Pacarnya Marah, Pengusaha Muda Ini Pasang 300 Reklame Permintaan Maaf di Jalanan Kota

Sebagai contoh, satu serangan dari 32 pesawat pembom menengah H-6K milik China ini dapat mengeluarkan semburan 192 rudal jelajah darat atau rudal anti-kapal.

PESAWAT TEMPUR

Angkatan udara milik China mungkin juga salah satu yang terkuat, dengan cepat Tiongkok telah memperluas angkatan udaranya dengan pesawat jenis baru yang dibelinya dari Rusia.

Secara diam-diam,pesawat J-11 milik China membentuk sebagian besar pasukan garis depannya dan disebut memiliki kinerja yang sebanding dengan F-15 Eagle milik AS.

Baca Juga :Meski Memiliki Motto Makan-Tidur-Terbang, Jika Berhasil Meraih Medali Emas Atlet Paralayang Bisa Jadi Miliarder

Pesawat ini dapat beroperasi di atas area yang tidak tercakup oleh SAMS (misil permukaan ke udara).

Cina juga tertarik untuk mencegah pesawat AS canggih seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning dari mampu menegaskan dominasi mereka atas medan perang.

Komandan Tiongkok juga berusaha membatasi aliran pesawat tempur AS ke dalam arena dan ke dalam pertempuran dengan meluncurkan serangan berat terhadap pangkalan operasi AS.

Oleh karena itu, andai kemungkinan terjadi konflik masa depan yang melibatkan China, pasukan udara AS dan sekutu setidaknya harus kalah jumlah, jika China ingin menang.

PROYEKSI DAYA ANGKATAN LAUT

China membangun lebih banyak kapal perang daripada negara lain.

Hal ini bertujuan untuk membangun armada yang seimbang yang berpusat pada kapal induk, yang didukung oleh kapal perusak dan kapal penjelajah rudal yang besar dan maju.

China sudah mulai mempraktekkan operasi dari formasi yang kompleks dengan kapal induk yang diperbaharui yang dibeli dari Ukraina.

Namun, tak sepenuhnya China meniru Amerika Serikat, kekuatan kapal ini tak hanya terfokus pada pembentukan kontrol.

Dengan dukungan kapal serbu amfibi meraka juga mampu bergerak dari daratan dan memalui payung rudal dan medukung angkatan laut.

KAPAL SELAM

China juga mempunyai armada selam yang menakutkan, disebutkan mereka telah membangun kapal bertenaga nuklir dan dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh.

Laporan menyebut jika China juga telah memulai program pengembangan kendaraan bawah laut tanpa awak, yang memungkinkan untuk mencari kapal selam lawan yang beroperasi di Laut China Selatan dan Timur.

PERTAHANAN UDARA

Seperti Rusia, Cina telah menempatkan penekanan kuat dan membangun radar dengan jaringan yang mampu menembak jatuh pesawat dan rudal dari jarak 200km.

Peralatan tersebut awalnya diperoleh dari Rusia, namun meneurut laporan China telah merekayasa ulang teknologi ini, dan telah menambahkan perbaikan untuk kepentingan mereka.

PERANG INFORMASI

Amerika Serikat sangat bergantung pada sensor canggih dan sistem komunikasi untuk memberikan jet tempur, kapal dan tentara gambaran lengkap tentang medan perang.

Selanjutnya mereka akan membuat banyak kebingungan dan menjadikannya sebagaii 'kabut perang'.

Namun, China berusaha untuk mennangkal 'kabut', tersebut dengan cara melumpuhkan kemampuan pasukan AS untuk mencari, mengidentifikasi, melacak, dan menargetkan.

China disebut telah menemukan sejumlah besar sistem gangguan elektronik untuk menurunkan komunikasi milik AS.

Senjata ini termasiuk energi terarah dan pengacau satelit, serta kemampuan membunuh kinetik langsung terhadap satelit di orbit bumi rendah.

PENANGKAL NUKLIR

Korea Utara bukan satu-satunya negara yang ingin meningkatkan teknologi rudal balistik antarbenua,China juga telah mengambil langkah besar untuk ini.

Laporan itu mengatakan Beijing telah berhasil mengembangkan generasi baru ICBM (Intercontinental Balistic Missile) padat bahan bakar, dijuluki DF-41.

Rudal itu diyakini dipersenjatai dengan sistem hulu ledak yang terpisah-pisah.

Ini dimaksudkan untuk menggantikan kekuatan ICBM cair yang ada di Cina, yang saat ini ditempatkan beberapa tempat di seluruh negeri.

Artikel Terkait