Advertorial

Untuk Memberinya Kehidupan Baru, Kepala Balita Ini Dikurangi Ukurannya dalam Sebuah Operasi

Moh. Habib Asyhad
Khena Saptawaty
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Seorang balita menjalani operasi pelopor menyusutkan ukuran kepalanya dari 72 cm jadi 65 cm. Penderita Hydrocephalus itupun mendapat kehidupan baru.
Seorang balita menjalani operasi pelopor menyusutkan ukuran kepalanya dari 72 cm jadi 65 cm. Penderita Hydrocephalus itupun mendapat kehidupan baru.

Intisari-Online.com – Pernahkah anda mendengar operasi untuk menyusutkan ukuran kepala?

Ternyata, operasi tidak biasa ini dijalani oleh seorang balita berusia dua tahun.

Balita bernama Maryam itu menjadi pelopor dari operasi menyusutkan ukuran kepala.

Ukuran kepala sang balita sebelum dioperas adalah 72 cm, setelah dioperasi menjadi 65 cm atau berkurang 7 cm.

Operasi itu dilakukan untuk memberikan kehidupan baru bagi balita tersebut.

Baca juga:Roy Kiyoshi Diisukan Operasi Plastik: Inilah 6 Operasi Plastik Paling Terkenal dan Sering Dilakukan di Korea Selatan

Dilansir dari metro.co.uk, Maryam terlahir dengan menyandang Hydrocepalus.

Kondisi itu membuat cairan tubuh berkumpul di otak dan menyebabkan tempurung kepala membesar.

Akibatnya, ia tidak bisa mengangkat atau memalingkan kepalanya tanpa bantuan orang lain.

Maryam dan kedua orangtuanya tinggal di Tajikistan.

Mereka melakukan perjalanan sejauh 1.174,82 km dari Tajikistan ke India.

Perjalanan jauh itu mereka jalani setelah mendengar tentang operasi pada bayi sembilan bulan bernama Roona Begum.

Sama dengan Maryam, Roona juga menyadang hydrocephalus, bahkan kepalanya yang terbesar di dunia.

Maryam sejak usia delapan bulan sudah menjalani operasi selama empat jam selama lebih dari setahun.

Baca juga:Peringatan Salah Satu Bank Terbesar di Dunia: Bumi Akan Kehabisan Sumber Daya untuk Mempertahankan Kehidupan

Setiap kali operasi dilakukan dokter mengurangi cairan di kepala balita itu sebanyak 500 ml.

Nah, awal pekan ini, Maryam menjalani operasi kedelapannya yang terakhir.

Operasi itu dilakukan di Fortis Memorial Research Institute Hospital di Gurgaon, Haryana, India Selatan.

Setelah operasi ini, ukuran kepala Maryam berkurang menjadi 65 cm.

Kepalanya tidak bisa disusutkan lagi karena tengkoraknya telah menyatu.

“Ini adalah sebuah tantangan pekerjaan pada balita cilik ini, beberapa operasi perbaikan telah dilakukan untuk mengurangi ukuran kepalanya,” kata Dr. Sandeep Vaishya.

Ia adalah Direktur Eksekutif Operasi Saraf di Fortis Memorial Research Institute Hospital.

Menurutnya, jika operasi dilakukan segera, itu mengurangi risiko dan kenormalan dapat diperbaiki.

Dalam beberapa kasus di mana operasi terlambat dilakukan, pasien atau anak itu meninggal.

Namun, dalam beberapa kasus langka, ukuran otak meningkat dan anak bisa bertahan hidup.

Baca juga:Setelah Menempuh Perjalanan Jauh, Bayi Penderita Hidrosefalus Ini Akhirnya Dirawat di Jakarta

“Kepala adalah bagian terberat pada tubuh dan jika kepala menjadi terlalu besar dan berat, seorang anak kecil tidak mampu mengembangkan cukup otot untuk menyangga kepala,” kata Dr. Sandeep Vaishya.

Ia menambahkan, otak berkembang 500 ml setiap hari, tetapi mereka yang menderita Hydroceplahus, arteri mereka terhalang menyebabkan cairan berkumpul di otak.

Pada anak-anak tengkorak tidak menyatu sehingga ukuran otak meningkat akibat kondisi demikian.

“Awalnya kami enggan melakukan operasi mengingat kemungkinan perbaikan dalam beberapa kasus adalah luar bisa rendah dan faktor risiko sangat tinggi,” tambah Dr. Sandeep Vaishya.

Itu sebabnya, mereka mengatur untuk mengurangi ukuran kepala, tetapi operasi terbukti menjadi tantangan luar biasa.

Pada satu titik mereka hampir kehilangan Maryam, tetapi balita cilik itu berjuang untuk kembali.

Dari hasil CT scan milik Maryam memperlihatkan perkembangan otak bagus dan ia mulai mengangkat kepalanya.

Meskipun ada kemungkinan kerusakan otak, operasi itu memberi kesempatan baik untuk hidup mendekati kehidupan normal.

Artikel Terkait