Intisari-Online.com- Boleh-boleh saja merencanakan liburan saat long weekend datang, tapi, harus tetap waspada. Jangan sampai kejadian yang menimpa perempuan ini terjadi pada kita.
Setelah pulang berlibur dari sebuah pantai di daerah Pennsylvania, kulit perempuan yang tak diketahui namanya itu tiba-tiba menjadi ruam. Ia juga merasakan gatal-gataldi lututnya.
Setelah diperiksa, ditemukan cacing tambang di bawah kulitnya.
Menurut dokter Chaiya Laoteppitaks, seorang dokter pengobatan darurat di Albert Einstein Medical Center di Philadelphia, ada jenis infeksi parasit yang disebut larva migran kutaneous di bawah kulit wanita 45 tahun ini.
“Garis-garis ruam itu adalah cacing parasit yang ada di bawah kulitnya,” ucap dokter Laoteppitaks kepada livescience.com.
(Baca juga:Ini Dia Cara Mengatasi Biduran Tanpa Obat)
Larva migran kutaneous disebabkan oleh infeksi cacing tambang. Sampai saat ini, ada 740 juta orang di seluruh dunia yang pernah terkena infeksi ini.
Cacing tambang biasanya ditemukan di iklim hangat dan lembab. Cacing tambang akan menginfeksi seseorang saat larva cacing tersebut masuk ke kulit.
Lalu larva berjalan di dalam tubuh dan bertelur. Inilah yang membuat ruam dan gatal.
Cacing tambang biasanya tidak menginfeksi manusia. Mereka lebih menginfeksi anjing dan kucing. Tapi pada kasus ini, cacing hanya berada di kulit manusia sampai mereka mati.
Untuk membersihkannya, dokter akan melakukan biopsi dan mengeluarkannya. Saat ini, wanita tersebut telah menerima obat antiparasit dan dilaporkan dalam keadaan cukup baik.
Cacing tambang merupakan salah satu cacing yang dapat menyebabkan kehilangan darah bagi penderita sehingga sangat memungkinkan terjadinya anemia.
Terjadinya anemia diduga karena adanya bekas gigitan cacing tambang pada dinding usus yang relatif sulit menutup akibat adanya enzim cacing yang memiliki sifat sebagai antikoagulan sehingga darah sukar membeku.
Sekitar 30-54% anemia sedang hingga berat yang terjadi pada wanita Asia dan Afrika disebabkan infeksi cacing tambang.
BACA JUGA:Kisah Naif Pria Dengan Organ Intim Terpanjang di Dunia, Bermimpi Taklukkan Industri Film Porno
Untuk mencegah terinfeksi cacing tambang, ada baiknya kita memahami siklus hidup dan penyebaran cacing tersebut.
1. Tumpukan kotoran dari hewan yang menjadi inang (biasanya anjing dan kucing) bisa mengandung telur cacing tambang. Telur menetas pada tanah berpasir yang hangat dan lembap.
2. Larva yang kontak dengan kulit manusia bisa memasuki akar/folikel rambut, retakan kulit yang kecil, atau bahkan kulit yang utuh.
Larva kemudian berpindah ke bawah kulit. Tidak seperti pada inang hewan, larva tidak bisa menembus keseluruhan lapisan kulit (dermis) pada manusia, sehingga membatasi larva migrans hanya berada di lapisan luar saja.
3. Pada inang hewan, larva menembus dermis dan menuju sistem vena serta limfatik, membuat larva bisa menuju ke paru-paru.
Migrasi ke trakea bisa membuat larva ditelan oleh hewan inang. Larva dimungkinkan mengalami pendewasaan di usus, dan pada akhirnya menghasilkan telur, yang kemudian dikeluarkan bersama dengan kotoran/tinja.
BACA JUGA:Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan