Intisari-Online.com – Hati- hati untuk Anda yang gemar berkuda, terutama untuk yang sudah berusia senja. Baru- baru ini, seorang wanita asal Seattle dikabarkan meninggal karena infeksi pernafasan serius karena mengadakan kontak secara langsung dengan seekor kuda.
Menurut penyelidikan, wanita yang berusia 71 tahun tersebut sebelumnya mengunjungi putrinya di King County, Washington, dimana putrinya memang seorang penunggang kuda di tempat tersebut.
Selama dua hari, ibu dan putrinya yang berusia 37 tahun itu mengadakan kontak secara langsung dengan seekor kuda. Mereka menaiki, memberi makan, bahkan hingga menyikat gigi kuda tersebut.
Beberpa minggu kemudian, ibu tersebut tak sadarkan diri dan akhirnya harus meninggal dunia setelah mengalami muntah dan diare yang cukup parah. Selain itu, putrinya yang juga melakukan kontak dengan kuda tersebut mengalami sakit tenggorokan dan batuk ringan.
Mengutip dari sciencealert.com, para peneliti dari US Centres for Disease Control and Prevention (CDC) memutuskan untuk mengambil sampel darah dari kuda, putri, dan wanita yang meninggal tersebut.
Hasilnya, dalam darah mereka positif mengandung bakteri Streptococcus Subspesies Equi Zooepidemicus atau yang lebih sering disebut sebagai S. Zooepidemicus. Bakteri ini tidak hanya terdapat pada kuda, namun juga pada sapi, kelinci, dan babi.
Bakteri ini ternyata dapat memberikan infeksi pada saluran pernafasan, rahim, dan pada daerah sekitar luka. Namun penyakit akibat infeksi ini sangat jarang ditemukan pada manusia.
Namun, jarang bukan berarti tidak pernah. Menurut penyelidikan CDC, setidaknya ada 32 kasus yang berhubungan dengan bakteri S. ZooepidemicusI ini, tujuh diantaranya berakhir dengan kematian. Selain itu, usia rata-rata pasien yang mengidap penyakit ini yakni 61 tahun. Ini berarti, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah memiliki resiko tinggi terkena penyakit ini.
Jadi, cobalah untuk menjaga jarak dengan hewan-hewan tersebut saat Anda merasa tidak dalam kondisi tubuh yang baik. Bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?