Intisari-Online.com – Hampir pasti kita semua pernah menghadapi situasi seperti ini. Saat di warung atau supermarket, kita termangu sambil memegang telur, bertanya-tanya dalam hati, sudah berapa lama telur ini ada di sini.
(Baca juga: Tak Sanggup Sediakan Telur dalam Jumlah Besar, Bali Gagal Dikunjungi Kapal Induk AS)
Seiring waktu, kualitas telur tentu akan menurun. Udara dalam telur bertambah banyak dan bagian putih menipis.
Bagaimanapun, telur menjadi buruk jika mulai busuk karena bakteri atau jamur.
Jika ragu akan kualitas telur, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menentukan kualitas telur, seperti dikutip dari authoritynutrition.com:
Periksa tanggal kedaluwarsanya
Cara ini merupakan cara termudah.
Di AS selain tanggal kedaluwarsa, ada juga yang memberi tanda “jual sampai”. Label yang terakhir ini mengindikasikan berapa lama toko harus menjual telur itu – tak lebih dari 30 hari setelah dikemas – meski belum tentu telur itu menjadi lebih buruk.
(Baca juga: Aneh, Terdapat Lima Kuning Telur dalam Satu Telur Ayam)
Sementara kedaluwarsa memberikan tanda setelah tanggal yang tertera telur diperkirakan sudah tidak segar lagi.
Menyimpan di lemari es juga membantu memperlama kualitas telur.
Lakukan tes bau
Cara tertua dalam menguji kualitas telur. Juga cara paling sederhana dan bisa diandalkan. Tentu jika penciuman Anda tidak terganggu.
Cara ini perlu dilakukan jika telur sudah lewat masa kedaluwarsa. Telur yang sudah jelek kualitasnya akan mengeluarkan bau yang jelas, terlepas itu telur mentah atau matang.
(Baca juga: Ternyata Kita Harus Menyimpan Telur dalam Posisi Ini Agar Tak Lekas Busuk)
Jika masih ragu, pecahkan telur dan taruh dalam piring dan baui. Jika sudah busuk, segera cuci piring dengan sabun dan air hangat.
Jika tidak tercium bau busuk, berarti telur masih dalam kondisi baik.
Amati secara visual
Selain dengan hidung, mata bisa dijadikan alat bantu mengetes kualitas telur.
Coba amati cangkang telur, apakah ada retak, masih licin, atau berbedak.
Permukaan yang licin atau retak bisa mengindikasikan adanya bakteri, sementara jika berbedak ada kemungkinan sudah berjamur.
Jika cangkang terlihat kering dan tak retak, pecahkan telur dan taruh di piring putih yang bersih. Lihat apakah ada warna merah jambu, biru, atau hitam di kuning atau putih telur. Warna-warna itu mengindikasikan adanya pertumbuhan bakteri.
Jika melihat adanya perubahan warna, buang telur dan cuci piring dengan sabun dan air hangat.
Kita bisa juga mengecek bagian putih atau kuning telur apakah berair. Ini merupakan indikasi bahwa telur sudah lama dan kualitasnya menurun. Tapi belum tentu telur sudah jelek, dan oke-oke saja jika mau dikonsumsi.
Uji apung
Metode ini merupakan salah satu metode yang paling populer. Melalui cara ini bisa diketahui juga usia telur yang telah dibuahi untuk ditetaskan.
Caranya cukup mudah. Masukkan telur ke mangkuk atau ember berisi air. Jika telur tenggelam, berarti masih segar. Jika miring ke atas atau malah mengapung, berarti telur sudah lama.
Penyebabnya adalah kantung udara yang ada di dalam telur makin lama makin membesar.
Sayangnya, cara ini tidak bisa memberikan informasi apakah telur dalam kondisi baik atau jelek.
Telur yang tenggelam bisa saja jelek, sementara telur yang mengambang masih layak dikonsumsi.
Sinari telur dengan senter
Cara ini bisa digunakan untuk menentukan kualitas telur serta melihat perkembangan janin pada proses penetasan telur.
Kita butuh ruang gelap dan kecil, serta sumber cahaya. Pada masa lampau digunakan lilin. Kalau sekarang ada banyak sumber cahaya yang bisa digunakan.
Arahkan cahaya ke bagian telur yang besar. Kemudian miringkan telur dan balikkan dengan cepat dari kiri ke kanan. Jika dilakukan dengan benar, isi telur akan terlihat terang.
Cara ini memungkinkan kita untuk melihat apakah ruang udara telur kecil atau besar. Dalam telur yang masih segar, ruang udara ini tak lebih dari 1/8 inchi atau 3,175 mm. Seiring usia telur, gas akan mengisi air yang hilang melalui penguapan dan kantung udara akan semakin membesar.
Kita juga bisa menguji kesegaran telur dengan menggoyangkan telur dari satu sisi ke sisi lain untuk melihat bagaimana kekerasan putih dan kuning telur. Gerakan yang sedikit mengindikasikan telur yang masih segar.
Cara ini butuh jam terbang dan seperti uji apung, hanya bisa menentukan kesegaran telur. Tidak bisa digunakan untuk menentukan telur bagus atau jelek.