Intisari-Online.com -Jerman pada masa lalu dikenal sebagai operator pesawat berbentuk balon udara raksasa berbahan bakar hidrogen dan dikenal sebagai Zeppelin.
Tapi setelah Mei 1937 Zeppelin mengalami kecelakaan dan terbakar hebat. Sejak itu, moda transpotrtasi berbahan bakar hidrogen itu tidak diproduksi lagi oleh Jerman.
Namun pada Maret lalu, Jerman melakukan kejutan dengan melakukan uji coba kereta api ramah lingkungan berbahan bakar hidrogen.
Kereta yang ketika berjalan nyaris tanpa suara, karena 60% suaranya telah “hilang”. Selain itu, moda transportasi yang dinamai Hydrail itu juga sama sekali tidak menghasilkan polusi udara. Itulah kenapa kereta ini disebut sebagai solusi udara perkotaan di masa depan.
Meskipun menggunakan bahan bakar hidrogen Hydrail tetap menggunakan mesin disel tapi bahan bakarnya berasa dari hidrogen.
Untuk menghasilkan hidrogen, di bagian atas kereta telah tersedia komponen berupa sel-sel raksasa yang isinya merupakan kombinasi dari hidrogen dan oksigen yang bisa menimbulkan energi listrik.
Untuk mendapatkan oksigen, di “badan” kereta juga tersedia air dan sekaligus mesin pemanas air.
Energi listrik yang dihasilkan dari sel-sel itu kemudian ditampung dalam wadah khusus sejenis tangki dan selanjutnya dipergunakan untuk bahan bakar mesin disel dan sekaligus mesin pemanas air.
Saat berjalan Hydrail memang mengeluarkan asap yang keluar dari uap air yang panas dan tidak begitu menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar.
Untuk menggerakan satu Hydrail dibutuhkan hidrogen sekitar 95 kg dan dengan hidrogen sebanyak itu, Hydrail bisa melaju hingga jarak sekitar 805 km berpenumpang 300 orang.
Untuk mengisi bahan bakar ulang mekanik tinggal memasang lagi tanki hidrogen yang sudah disiapkan.