Intisari-Online.com - Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengumumkan keadaan darurat selama setahun ke depan.
Pemberlakuan status tersebut terjadi pasca-insiden ambruknya Ponte (jembatan) Morandi di Genoa, Selasa (14/8/2018), dan menewaskan 39 orang.
Diwartakan BBC dan Sky News pada Rabu (15/8/2018), Conte mengatakan pemberlakuan status itu datang dari permintaan Gubernur Liguria, Giovani Toti.
Dalam sidang kabinet di Genoa, Conte mengumumkan menyepakati permintaan tersebut.
Baca juga: ‘Kok Tega Sekali Dia Bunuh Anak Saya? Kenapa Tidak Manusiawi Sekali, Kasihan Anakku..’
Dia juga berkata menyiapkan dana 5 juta Euro (Rp83 miliar). Nantinya, dana tersebut bakal dipakai untuk keadaan darurat.
Selain itu, Conte berujar bakal dilaksanakan hari berkabung nasional.
"Tragedi yang terjadi di masyarakat modern ini sangatlah tak bisa diterima. Pemerintahan ini bakal memastikan tragedi yang sama tak akan terulang," tegas Conte.
10.000 anggota tim penyelamat, termasuk di dalamnya 400 pemadam kebakaran, bekerja untuk melakukan evakuasi di sekitar Morandi.
Baca juga: Mencuci Lebih Jarang Ternyata Bisa Ikut selamatkan Bumi, Ini 9 Hal Lainnya
Khawatir bahwa struktur jembatan yang lain bakal runtuh, pemerintah memutuskan untuk mejauhkan 630 warga yang hidup di sekitar Morandi.
Jaksa Genoa, Francesco Cozzi menyatakan, dia tidak memercayai jika jembatan ambruk tersebut merupakan sekadar kecelakaan.
Saat ini, fokus kejaksaan adalah melihat apakah terdapat kecatatan dalam desain maupun perawatan yang tidak memadai.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR