Advertorial

Inilah Hastein, Si Viking Garang yang Pernah Keliru Menyerang Targetnya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Hastein adalah Viking yang digambarkan sebagai sosok yang kejam, buas, ganas, dan garang.

Dia menjadi salah satu viking yang paling terkenal sepanjang masa meski pernah salah target dalam menjarah targetnya.

Dilahirkan dalam keluarga kejam, Hastein menjadi kepala suku Viking pada akhir abad ke-9.

Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya selain dari partisipasinya dalam penjarahan.

Baca Juga:56 Tahun Kartosoewirjo Divonis Mati: Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Sahabatnya Sendiri

Hastein diduga adalah putra Ragnar Lothbrok yang berarti dirinya adalah saudara laki-laki Björn Ironside.

Namun, kemungkinan besar dia hanya mengklaim ini untuk gengsi.

Karena memiliki nama lain, seperti Halfdan, Alsting, dan Hæsting, Hastein menjadi sulit dilacak jejaknya dalam catatan sejarah.

Hastein dikenal terutama dalam kepemimpinannya pada serangan ke Mediterania pada 859 M.

Berlayar dengan 62 armada kapal, Hastein dan Björn melakukan perjalanan menyusuri sungai Loire (sekarang: Perancis) ke Semenanjung Iberia (sekarang: Spanyol dan Portugal).

Meski menghadapi beberapa rintangan, mereka tetap berusaha melanjutkan serangan.

Mereka berhasil melewati Selat Gibraltar, setelah itu mereka menyerbu beberapa bagian Afrika Utara dan Spanyol, kemudian berjalan pulang di sepanjang Rhône, di Francia.

Mereka kemudian mendengar tentang kota Roma yang terkenal akan hartanya dan berniat untuk menjarah.

Baca Juga:Kisah Haru Anak Penjual Lontong yang Dilantik Jokowi Menjadi Paskibraka 2018

Menuju 'Roma'

Menurut biarawan Norman Dudo dari St. Quentin, Hastein, Björn dan armada mereka pindah ke Italia dan menyerang kota Luna (sekarang Luni), mereka mengira itu adalah Roma.

Hastein menggunakan tipuan licik untuk menyerang kota.

Dia berpura-pura ingin masuk Kristen dan kemudian dibawa ke gereja kota dan diberi sakramen.

Namun seketika acara itu mendadak berubah menjadi serangan yang mengerikan.

Versi lain dari cerita ini menjelaskan bahwa Hastein pura-puran mati.

Kemudian 50 orang diizinkan masuk ke kota beserta Hastein untuk menerima sakramen-sakramen dan pada saat itulah serangan mulai dilancarkan.

Setelah mengetahui bahwa kota yang dia serang dan jarah adalah Luna dan bukan Roma, Hastein sangat malu sehingga dia membantai semua orang di sana.

Dalam perjalanan kembali setelah aksi penjarahan yang gagal itu, Mereka diserang oleh armada Moor yang menenggelamkan 40 dari 62 kapal mereka di Selat Gibraltar.

Dengan hanya 22 kapal yang tersisa, mereka melanjutkan dan berhasil menangkap raja Pamplona dan mendapat uang 70.000 dinar untuk penebusan sang Raja.

Akhir Hayat Hastein

Pada musim gugur tahun 893, pasukan Hastein meninggalkan Chester, berbaris ke selatan Wales dan menghancurkan kerajaan Welsh dari Brycheiniog, Gwent, dan Glywysing sampai musim panas 894.

Dari sana mereka kembali ke Pulau Mersea, tempat mereka pertama kali bersatu dan membawa serta kapal mereka ke Sungai Thames menuju benteng baru di Sungai Lea.

Pada tahun 895, kepindahan pasukan Hastein itu mendorong pengejaran oleh raja Alfred yang Agung dari Wessex.

Kemudian mulai tahun 896 Hastein pun menghilang dari sejarah.

Baca Juga:Dari Kerajaan Ubur-ubur Hingga Gerbang Surga, Inilah 5 Sekte Teraneh yang Pernah Ada

Artikel Terkait