Advertorial
Intisari-Online.com – Inilah kisah Katie Stubblefield dari Mississippi, Amerika Serikat.
Saat berusia 18 tahun, ia menjadi berita di negaranya akibat usahanya bunuh diri dengan menembak wajahnya.
Nyawanya berhasil diselamatkan, tetapi tidak dengan wajahnya. Luka tembakan yang parah membuat wajah cantiknya jadi ‘berantakan’.
Untuk memperbaiki wajahnya, ia pun menjalani proses transplantasi wajah.
Baca juga:Jalur Trans Sulawesi Diblokir Warga Gara-gara Komentar di Facebook
Kini, Katie sudah berusia 22 tahun dan punya wajah baru.
Dilansir dari metro.co.uk, Rabu (14/8/2018), wanita muda itu membagi cerita perjalanan transplantasinya dengan foto-foto penampilan dirinya yang luar biasa pada National Geographic.
Cerita itu dimuat dalam majalah tersebut edisi September dengan cover cerita ‘The Story of Face’.
Inti ceritanya adalah betapa operasi transplantasi wajah itu telah memberinya kesempatan hidup kedua.
Diceritakan, Katie mencoba bunuh diri pada Maret 2014 dan saat itu dokter menyangka ia tidak bisa selamat dari lukanya.
Ketika abangnya menemukan Katie, ia bilang kepada NG: ‘Wajahnya sudah hilang’.
Namun, setelah 22 kali operasi, akhirnya ia mendapat transplantasi wajah.
Baca juga:Ratu Elizabeth Pantang Terima Hadiah, Tapi Burung Kenari Ini Justru Diterima dengan Senang Hati
Kemudian ia memutuskan untuk menyebarkan pesannya untuk membantu penderita lainnya yang pernah mencoba bunuh diri.
“Hidup itu berharga dan hidup itu indah,” kata Katie Stubblefield.
Wajah Katie yang baru adalah sumbangan dari keluarga Adrea Schneider (31).
Andrea adalah seorang ibu dengan satu anak yang meninggal akibat overdosis narkoba.
Sementara organ penting Andrea lainnya juga telah menyelamatkan hidup tujuh orang lainnya.
Nah, untuk Katie, ia mendapat bagian wajah yang terdiri dari dahi, kelopak mata, lubang mata, hidung, mulut, bibir, dagu, rahang atas dan gigi.
Katie adaah satu dari 40 orang di dunia yang mendapat sebuah transplantasi wajah dalam sebuah operasi yang berlangsung selama 31 jam.
Operasi itu melibatkan 11 ahli bedah dan menggunakan tehnik virtual reality serta cetakan 3D.
“Keseluruhan ceritanya membuat tim kami bekerja sama lebih cepat dan kami mendahulukan dirinya untuk merawatnya,” kata Dr Brian Gastman, salah satu tim dokter operasi.
Ia menambahkan, mereka akan melakukan hal itu untuk orang lain, tetapi banyak dari kami adalah orangtua juga.
Jadi mereka melihatnya seperti orangtuanya sendiri yang melalui masalah tersebut.
Disebutkan, foto-foto yang menampilkan Katie dan keluarganya dibidik oleh fotografer Maggie Steber yang menghabiskan waktu selama 2,5 tahun.
“Mereka adalah pejuang, mereka seperti elang yang melindungi seekor anak elang termuda,” kata Maggie Steber.
“Dan kini Katie punya misi dalam hidupnya. Ia mencoba untuk menyelamatkan hidup orang muda lainnya.”
Baca juga:Nilai Mata Uangnya Melemah, Erdogan Akan Boikot Barang Elektronik AS