Intisari-online.com—Hidup ini memang dikelilingi berbagai jenis orang dengan tipe kepribadiannya masing-masing. Tak jarang kita juga menemui orang-orang yang sulit untuk dihadapi (difficult person).
Kita sudah berjuang untuk mengerti jalan berpikir dan perilakunya, namun tetap saja masih sulit untuk dipahami. Kadang-kadang kita lepas kendali, menghadapi mereka juga dengan emosi.
Laman 2knowmyself.com menyebutkan ada 9 tipe orang-orang menyebalkan dan menguras emosi. Yuk kita simak, jangan sampai kita menjadi salah satu orang dengan tipe tersebut.
Mr I know everything/ sok tahu akan segalanya
Ada orang yang menganggap dirinya tahu segalanya, namun sebenarnya tidak berpengetahuan biasanya memang menyebalkan. Untuk menghadapi orang seperti ini biasanya harus dengan bukti konkret sehingga ia tidak dapat mengelak dari kesalahannya.
Mr i am always right/ merasa diri sendiri paling benar
Seorang pecundang biasanya memiliki sifat ini. Ia akan selalu merasa dirinya benar tanpa merasa ada yang salah dengan perilakunya ini. Untuk orang yang begini, ia perlu disadarkan bahwa dirinya sangat egois dan sombong terlebih dahulu. Baru perilaku selalu merasa benar itu bisa diperbaiki.
Mr and Mrs victim/ merasa selalu menjadi korban
Banyak orang yang berpikir bahwa dirinya adalah korban dari keadaan. Dan yang paling menyedihkan adalah orang yang selalu merasa dirinya menjadi korban sekalipun sudah diberikan solusi dan bantuan untuk keluar dari problem “korban” itu. Sudah dibantu, namun masih terus mengasihani diri sendiri.
Mr always feeling bad/ terlalu sensitif
Wajar kalau kita merasa terluka akibat perlakuan buruk orang lain, namun ada orang yang oversensitif, sehingga merasa dirinya begitu menyedihkan dan sulit untuk dihibur. Oh, orang seperti ini sungguh sulit dihadapi.
Mrs cant live without them/ kehilangan harapan hidup
Mengapa orang yang kehilangan harapan hidup kadang menguji kesabaran kita? Sebab mereka merasa hidupnya tidak ada artinya tanpa “si A”, benda A, atau situasi tertentu. Mereka percaya bahwa ia hanya bisa hidup bahagia dengan kehadiran orang/benda tertentu.
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.