Intisari-Online.com – Ada kabar baik bagi Anda yang sudah jenuh dengan rutinitas sehari-hari. Hanya tinggal menghitung hari, long weekend akan segara tiba. Nah, bagi yang sudah punya rencana untuk berwisata bersama keluarga menggunakan mobil, ada beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan.
Pertama, di long weekend ini jangan terlalu berharap jalanan akan sepi. Jadi, sebelum memulai perjalanan, terimalah kalau perjalanan itu nantinya akan mekanan waktu lebih lama dari yang direncanakan.
Menurut Leon James, Ph.D, seorang profesor psikologi di University of Hawaii, terimalah kenyataan itu sebelum memulai perjalanan. Hal ini tak lain untuk menjaga kondisi psikis agar tetap baik. Bisa juga untuk menekan nafsu untuk berkendara secara cepat dan ceroboh.
Jaga fokus
Setelah kendaraan fit, tentu fisik pengemudi dan penumpang juga harus prima. Terlebih bagi pengemudi. Keselamatan seluruh penumpang kendaraan amat bergantung pada kondisi fisik dan psikis pengemudi. Oleh sebab itu, sebelum berkendara jauh, pastikanlah tubuh mendapat waktu istirahat yang cukup.
Soalnya, rasa kantuk dan lelah akan membuat pengemudi lamban bereaksi. Hal inilah yang kerap menimbulkan kecelakaan. Dalam perjalanan panjang cobalah untuk mengambil istirahat 10 menit setiap dua jam. Namun, bila pengemudi berkendara selama empat jam terus menerus, waktu istirahat relatif lebih lama.
“Ada ketentuan, jika berkendara selama empat jam nonstop harus istirahat setengah sampai satu jam,” ungkap Sugihardjo, Plt Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, yang dilansir dalam tribunnews.com. Lalu, siapkanlah pengemudi cadangan bila waktu perjalanan lebih dari delapan jam.
Rasa kantuk tadi akan sangat berbahaya jika berkendara di jalan tol yang lengang. Menurut penelitian Human Perception and Performance, korteks visual di otak akan letih bila menatap jalan tol lurus lebih dari lima menit.
Alhasil, tanpa sadar kita akan menekan gas dan mengira jarak mobil di depan lebih jauh. Mengatasi hal itu, cobalah untuk mengalihkan pandangan secara cepat pada kaca spion atau indikator mobil.
Faktor lain yang perlu diperhatikan pengemudi adalah posisi duduk. Untuk menghindari nyeri punggung diciptakanlah ganjalan. Jika belum ada, kita bisa membelinya. Cara lain, gunakan handuk dengan menyelipkannya di antara pinggang dan panggul.
Hal kecil lainnya yang krusial tapi kadang terabaikan adalah dompet yang ada di kantung saku belakang. Dompet ini akan mengganjal bokong sehingga posisi bokong tidak seimbang.
Meski terlihat sepele, dalam jangka lama bisa membengkokkan tulang punggung dan membebani punggung bagian bawah. Imbasnya, saraf skiatik akan tertekan dan menyulut rasa nyeri pada punggung.
Saraf skiatik merupakan saraf terpanjang pada tubuh yang menjalar dari tulang punggung bagian bawah. Lalu ke daerah bokong, hingga turun ke belakang lutut.