Intisari-Online.com – Membedong bayi merupakan cara tradisional membungkus bayi dengan kain. Karena hangat dan mirip saat masih dalam rahim ibu, membendong dapat membuat bayi tidur dengan nyenyak.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan, membedong bayi tidak selalu berdampak baik bagi sang bayi.
Penelitian menemukan, membedong bayi bisa meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS).
(Sembilan Cara Menenangkan Bayi Rewel Karena Tumbuh Gigi)
Peneliti mengatakan, ketika bayi sudah mulai bisa berguling-guling saat tidur, bayi tak seharusnya masih dibungkus kain. Umumnya, bayi sudah bisa berguling sendiri saat ia berusia 4 sampai 6 bulan.
Posisi tidur menyamping dan tengkurap dalam keadaan dibedong itulah yang bisa meningkatkan risiko SIDS.
Membedong bayi dengan sangat ketat pun juga bisa menghambat perkembangan motorik kaki dan tangannya.
Para peneliti dari University of Bristol, Inggris, menganalisis empat penelitian terkait sindrom kematian bayi mendadak.
"Kami menemukan, menempatkan bayi tidur menyamping maupun tengkurap ketika bayi terbungkus bisa meningkatkan SIDS," ujar Dr. Anna Pease, penulis utama dari penelitian ini.
Menurut Dr. Pease, risiko SIDS meningkat hampir dua kali lipat pada bayi yang dibedong dibanding tidak dibedong ketika tidur menyamping dan tengkurap.
Para ahli juga mengingatkan para orangtua agar tidak terlalu lama ketika membedong sang bayi.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics ini menunjukkan, kebanyakan kasus terjadi ketika bayi mulai tumbuh dan bisa bergerak.
Penulis | : | Andrew Bari Dianto |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR