Waspadalah, dalam Kondisi Perang, Korut Bisa Menyerang Pakai Drone Bersenjata Kimia

Agustinus Winardi
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Meskipun berukuran kecil drone ini bisa membawa bom kimia
Meskipun berukuran kecil drone ini bisa membawa bom kimia

Intisari-Online.com - Di tengah konflik Suriah yang diwarnai penggunaan senjata kimia, militer Korea Utara (Korut) juga terus melakukan segala upaya agar bisa menghantam Korea Selatan (Korsel) menggunakan persenjataan mematikan.

Salah satu persenjataan yang saat ini sedang diproduksi oleh militer Korut sesuai laporan investigasi yang dilakukan oleh kantor berita Yonhap News Agency adalah drone Banghyun -5 yang bisa membawa bom kimia, berisi unsur radioaktif.

(Baca juga: Bom Saraf Tewaskan Puluhan Anak di Suriah, Pihak yang Bertikai Justru Saling Melempar Tuding)

Drone yang diprosuksi berdasar perintah pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un itu, sudah mulai diproduksi sejak tahun 2012. Tepatnya tidak beberapa lama setelah ayah Jong Un, Kim Il Sung meninggal.

Drone Banghyun-5 yang berbentuk seperti rudal itu dibuat dari bahan titanium dan mesinnya digerakkan oleh BBM sebanyak 900 liter sehingga bisa terbang nonstop selama 10 jam.

Bom yang dibawa oleh drone Banghyun yang juga dikenal sebagai Radiological Dipersal Device (RDD), sebenarnya tidak berbeda dibandingkan dengan bom nuklir yang berbahan peledak TNT.

Ketika bom meledak unsur-unsur radioaktif akan menyebar di area yang cukup luas sehingga bisa membahayakan lingkungan sekitar dalam jangka panjang.

Bahan untuk membuat bom radioaktif yang diusung oleh drone Banghyun-5 yang juga dikenal sebagai dirty bomb itu antara lain Americium-241, Californium-252, Cesium-137, Cobalt-60, Plutonium-238, dan Strotium-90.

Jika meledak unsur radioaktif itu memang tidak langsung menimbulkan kematian. Tapi berupa efek penyakit yang diakibatkan paparan radiasi jangka panjang seperti kanker ganas.

Jadi bom yang dilepaskan oleh drone Banghyun ketika digunakan untuk menyerang Korsel lebih ditujukan untuk menimbulkan kepanikan, teror dan ketakutan. Apalagi upaya untuk membersihkan unsur radiaoaktif yang ditimbulkan oleh ledakan dirty bomb itu bisa memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun.

Sejumlah drone Banghyun-5 memang telah sengaja diluncurkan ke kawasan Korsel untuk tujuan provokasi. Tapi drone-drone yang sengaja dijatuhkan itu tidak membawa bom.

(Baca juga: Melalui Twitter, Gadis Suriah Tujuh Tahun Menceritakan Kisah Pilunya di Aleppo)

Melalui drone Banghyun-5 yang sengaja dijatuhkan di kawasan Korsel, Korut diam-diam memberi pesan bahwa jika mau, pihaknya bisa melancarkan serangan mematikan ke Korsel kapan saja.

Korut memang suka memprovokasi Korsel melalui serangan militer dadakan, misalnya dengan menembakkan meriam-meriam altilerinya ke kawasan Korsel yang tidak berpenduduk.

Atau pernah juga menembakkan meriam kapal-kapal perangnya di lautan lepas. Yang terakhir Korut secara provokatif melakukan uji coba penembakan rudal balistik yang bisa membawa hulu ledak nuklir.

Tujuannya bukan memancing perang terbuka dengan Korsel melainkan sengaja mencari perhatian dari dunia internasional.

Artikel Terkait