Intisari-Online.com -Warna putih sendiri sudah digunakan di ruang operasi sejak 70-an tahun lalu. Warna tersebut dipergunakan bersamaan dengan tirai antiseptik. Para dokter mencoba untuk mencegah penyebaran patogen dan infeksi, sehingga putih dipilih untuk menekankan kebersihan.
(Usut Asal: Sejarah Unik di Balik )
Baru sekitar 1950-an hingga 1960-an, warna hijau mulai dipergunakan. Alasannya pun berhubungan dengan indera penglihatan. Apabila melakukan operasi, melihat gaun putih ternyata dapat membuat mata lelah. Selain itu, baju lebih mudah dicuci jika warnanya bukan putih.
Dalam artikel Today’s Surgical Nurse (1998) dituliskan, berkat pergantian seragam operasi ke warna hijau, mata para staf medis tidak cepat letih hingga bisa melihat lebih baik di ruang operasi. Alasannya, setelah melihat warna merah (darah), mata dokter akan terasa lebih segar apabila mengalihkan pandangannya ke warna hijau atau biru.
(Usut Asal Kata Robot: Budak yang Bukan Manusia)
Selain itu otak manusia akan menginterpretasikan warna yang memiliki relasi antara satu dengan lain. Seorang dokter yang menatap warna merah terus menerus pada suatu waktu, membuat sensitivitasnya akan warna itu berkurang. Pudarnya sinyal warna merah di otak akan membuat mereka lebih sulit melihat perbedaan pada bagian tubuh manusia.
John Werner, psikolog asal University of California menyatakan, melihat sesuatu yang berwarna hijau sebagai selingan saat melakukan operasi membuat mata seseorang menjadi lebih sensitif dalam melihat variasi warna merah.