Intisari-Online.com -Sejumlah warga Dusun Kadipurwo, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, mendadak heboh. Bagaimana tidak, tak ada angin tak ada hujan, kampung mereka tiba-tiba didatangi segerombolan robot Transformers—tepatnya robot-robot ala Transformers—yang sedang asyik berjalan-jalan.
Bukannya takut, anak-anak dan orang dewasa justru terhibur dengan kehadiran robot-robot itu. Mereka menyempatkan diri menonton robot-robot besar dan warna-warni itu berjalan di dusun tersebut sambil menyapa warga.
(Baca juga:Si Burung Pemarah Akan Berubah Menjadi Game Angry Birds Transformers?)
Robot Itu lebih tinggi dari manusia sehingga tampak dari kejauhan dan menonjol dengan warna warni yang mengkilap. Itulah robot-robot hasil kreativitas Didik Prasetyo (36) bersama lima pemuda desa setempat.
Mereka membuat robot Transformers sebagai usaha produksi Kurnia Robot. Pembuatan robot Transformer dimulai Januari 2016. Atraksi robot transformer bertarung menggunakan senjata pun ditampilkan di desa itu dan membuat warga berdecak kagum.
Di dalam robot itu ada orang-orang sehingga robot replika film Transformers buatan Didik dan kawan-kawan bisa berjalan, berperang maupun berjoget. Tak pelak robot-robot itu diserbu warga yang menemuinya untuk sekadar foto-foto.
Didik mengatakan, mereka iuran untuk mengumpulkan modal membeli bahan yang dikenal dengan nama spons eva atau busa ati.
Dana yang terkumpul untuk beli cat, spons, dan perlengkapan pendukung lainnya. Cara pengerjaannya yaitu dengan meniru persis gambar robot transformer. Namun untuk skala ukurannya menggunakan feeling saja.
“Yang paling sulit saat memproduksi, ya dalam pembentukan robot dan pengecatan. Kami harus detail, jangan sampai berbeda jauh dengan gambar yang kami contoh, meskipun alat-alat yang digunakan baru sebatas gunting, cutter, dan penggaris. Cat yang kami gunakan adalah cat sintetis. Lalu untuk membuat warna semakin hidup, kami semprotkan minyak M3,” kata Didik.
(Baca juga:Insinyur Turki Membuat Mobil Asli yang Bisa Berubah Menjadi Robot Persis Seperti Film Transformer)
Samsul Maarif (30) yang bertugas di bagian produksi menambahkan, ada dua produk yang diproduksi mereka, yakni yang berbentuk robot display dan kostum. Kostum dapat dikenakan, digerakkan, dan telah disesuaikan dengan postur tubuh orang dewasa. Biasanya itu disewakan di lokasi wisata.
“Sedangkan robot displai hanya sekadar dipajang ketika ada event-event. Untuk pengerjaan robot kostum, rata-rata paling cepat dua bulan per robot. Robot displai setinggi rata-rata 3 meter butuh waktu sekitar 3 bulan. Apabila dijual, Rp 7 juta per robot kostum. Sedangkan untuk robot displai Rp 15 juta per buah,” kata guru SD Negeri Sruwen 1 Tengaran Kabupaten Semarang itu.