Kuburan Robot Menjadi Saksi Bisu Kegagalan Penanganan Nuklir di Fukushima, Jepang

Bramantyo Indirawan
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Robot kalajengking Toshiba menjadi salah satu yang gugur di Fukushima
Robot kalajengking Toshiba menjadi salah satu yang gugur di Fukushima

Intisari-Online.com – Jepang dilanda kekacauan saat tiga reaktor nuklir di Fuksima Daiichi mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami di tahun 2011. Enam tahun kemudian Tokyo Electric Company (Tepco) masih mencoba untuk mencari dan mengeluarkan sekitar 600 ton bahan bakar nuklir berbentuk batangan yang hilang di kota akibat kehancuran radioaktif.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Sebuah upaya pembersihan kian muncul dengan biaya sebesar Rp4 miliar yen (sekitar Rp464 triliun). Tepco Menggunakan “robot” berupa satelit-satelit remote control yang dikendalikan melalui jarak jauh. Ternyata nasib buruk terus menimpa dan robot-robot tersebut berulang kali gagal saat melaksanakan tugasnya.

Upaya terbaru adalah pengiriman robot merek Toshiba dengan bentuk seperti kalajengking pada tanggal 2 Februari. Sayangnya mesin pembersih tersebut tidak bisa mencapai tempart tujuan karena jalanan yang terblokir.

Baru dua jam berlangsung, mesin yang diperkirakan kuat hingga 10 jam ini terkena pancaran radiasi lima kali lipat daripada yang diperkiraan. Karena itu robot pembersih ini berhenti dan tidak bisa menangkap satu pun gambar yang bertugas untuk menunjukkan inti pembangkit atau lokasi batang nuklir.

(Tingkat Radiasi Nuklir di Reaktor Fukushima Bisa Menimbulkan Hal ‘Tidak Terbayangkan’ Manusia)

Di sisi lain robot ini berhasil mendapatkan temperatur lokasi dan level radiasi. Jadi setidaknya robot dengan panjang 60cm ini berkontribusi terhadap eksplorasi dan pembersihan pembangkit nuklir di Fukushima. Dua robot lain sebelumnya telah dikirimkan dan mengalami kegagalan saat terjebak di lokasi hingga bahan bakarnya habis.

Naohiro Masuda sebagai kepala nonaktif Tepco menganggap kegagalan robot-robot ini menjadi sebuah isu penting yang harus diselesaikan. “Kita harus berpikir di luar kotak sehingga bisa memeriksa dasar dari inti nuklir dan bagaimana cara penyebaran bahan bakar yang sudah meleleh,” tambahnya.

Masuda mendorong agar timnya lebih kreatif dan pintar agar bisa menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan robot pembersih generasi selanjutnya. Untuk sekarang, Fukushima bagaikan “kuburan” setelah para robot-robot pembersih gugur dalam perjuangannya melawan nuklir.

Bagaimana cara mengatasi permasalahan nuklir ini di Fukushima? Cari tahu di halaman selanjutnya.

Artikel Terkait