Intisari-online.com - Anisa, pelajar kelas 7, SMP Negeri 9 Kota Parepare, Sulawesi Selatan, sudah 12 hari tidak masuk sekolah. Ia terpaksa melakukannya untuk berkeliling meminta sumbangan agar ayahnya bisa dioperasi.
Annas, ayah Anisa divonis menderita penyakit jantung. Dokter menyarankan Annas melakukan operasi katup jantung dan membutuhkan biaya sekitar Rp 5 juta.
Karena tidak memiliki uang, Anisa berinisiatif mencari sumbangan. Ia membawa map berisi proposal disertai foto sang ayah yang terbaring lemah di rumahnya, di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacuki Barat, Kota Parepare.
Namun itu tidaklah mudah. Annisa kerap diusir, dicaci maki dan dianggap hendak menipu.
"Saat mencari sumbangan, kerap saya diusir dan dicaci sama warga, namun saya harus mencari uang demi kesembuhan Bapak," ucapnya.
Annas beserta istri dan lima orang anaknya tinggal di sebuah gubuk berukuran 2x4 meter. Gubuk tersebut berdiri si atas selokan dan berdindingkan bekas baligho anggota DPRD.
Catat! Ini Kategori Gawat Darurat Versi BPJS Kesehatan
Dulu, Annas bekerja sebagai tukang batu. Namun sejak sakit jantung, ia tidak bisa bekerja. Kebutuhan rumah tangga pun bertumpu pada sang istri yang berprofesi sebagai buruh cuci berpenghasilan Rp30 ribu per hari.
"Saya mohon bantuan kepada Pemerintah Kota Parepare, saya mohon pedulilah sama suami saya yang membutuhkan biaya operasi," tutur istri Annas, Ida Wati.
Mendengar hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, Rahmat Sjamsul Alam, mengunjungi Annas beserta keluarganya. Ia pun memberikan sumbangan berupa auang.
“Miris melihat kondisi warga kami. Ia sakit dan tinggalnya di atas Selokan. Kami membantu dengan ala kadarnya," tutupnya.