Intisari-Online.com - Andri Sobari alias Emon si paedofil menjadi menjadi korban sodomi temannya sendiri ketika duduk di bangku SMP. Ia lupa kapan waktu saat ia harus melayani nafsu bejat temannya bernama Enday yang kini menjadi buronan polisi.
Berbincang dengan wartawan di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (8/5/2014) malam, Emon tidak begitu mengingat persis peristiwa yang menyebabkan dirinya menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap puluhan anak di wilayah perkampungannya.(Baca juga: Inilah Tipe Anak yang Diincar Emon Si Paedofil)
"Saya lupa waktunya kapan, tetapi saat itu masih SMP. Pelakunya teman sendiri," ucap Emon.
Enday ketika Emon si paedofil duduk di bangku SMP sudah cukup dewasa saat itu. Diceritakannya, sebelum terjadi kekerasan seksual kepadanya, ia diajak pelaku ke sebuah tempat kemudian diberi uang Rp50 ribu.
Ia terpaksa mengikuti keinginan Enday memenuhi nafsu birahinya dengan alasan takut dihajar. Memang perawakan Enday tinggi besar dibandingkan Emon.
"Tiba-tiba dia memberi uang Rp50 ribu, saya menuruti keinginannya, karena takut dihajar," ujarnya.(Baca juga: Emon Pelaku Sodomi Dipukuli Teman Satu Sel?)
Sejak kejadian itu lah, akhirnya hasrat untuk melakukan kekerasan seksual terhadap anak timbul dalam diri Emon. Ia lupa kapan pertama kali melakukannya kepada seorang anak. Tapi Emon ingan nama anak yang pertama kali disodomi dirinya.
"Saya lupa (kapan waktu pertama kali) tapi tempatnya di pemandian air panas itu (pemandian air panas Lio Santa)," katanya.
Dalam buku catatan Emon si paedofil yang sudah diamankan pihak kepolisian. Ada 120 anak yang dicatat Emon. Dari daftar tersebut hampir 70 persen sama dengan korban yang sudah melapor ke pihak kepolisian. (tribunnews.com)