Selama Ini Kamu Salah, Cinta Tidak Datang Dari Hati Tapi dari Otak

Yoyok Prima Maulana

Editor

Cinta berasal dari otak
Cinta berasal dari otak

Intisari-online.com - Banyak yang percaya bahwa cinta itu datang dari hati. Tapi sejumlah penelitian justru menyimpulkan bahwa cinta itu datang dari otak meskipun ada hubungannya dengan hati.

Datangnya perasaan cinta bahkan bisa dijelaskan lewat reaksi otak dan proses biologis pada tubuh manusia. Ini dia prosesnya.

1.Hipotalamus bereaksi

Saat kita mulai tertarik kepada seseorang, hipotalamus (struktur primer otak yang bertugas memastikan kestabilan psikologis) akan melepaskan dopamin ke dalam tubuh.

Ini menyebabkan perasaan gembira layaknya orang yang memakai narkoba.

2. Kadar serotonin menurun

Karena kadar dopamin meningkat, kadar serotonin menurun. Serotonin bertanggung jawab atas suasana hati dan selera makan manusia.

Kadar serotonin yang rendah serupa dengan seseorang yang mengalami gangguan obsesif kompulsif.

Hal ini yang menimbulkan perasaan obsesi dan tergila-gila pada seseorang.

3. Memicu NGF

Selama dopamin meningkat, tubuh menghasilkan zat yang disebut faktor pertumbuhan saraf (nerve growth factor, NGF).

NGF lebih umum terdapat pada orang yang baru jatuh cinta.

Orang yang tidak jatuh cinta memiliki kadar NGF lebih sedikit dari orang yang sedang jatuh cinta.

Secara langsung, kadar NGF dalam tubuh berhubungan dengan intensitas perasaan romantis.

(Cinta Suci Rahwana)

4. Oksitosin dan vasopressin bekerja

Perasaan sangat terikat dan setia kepada pasangan muncul karena dikendalikan hormon oksitosin dan vasopressin.

Hormon oksitosin dan vasopressin dihasilkan di dalam bagian hipotalamus otak.

Kedua hormon ini disimpan di dalam kelenjar pituitari untuk kemudian dikeluarkan ke tubuh.

Saat manusia sedang bergairah – seperti ketika orgasme – hormon ini memasuki aliran darah. Kehadiran dua hormon ini menyebabkan kelanggengan hubungan sepasang kekasih atau suami-istri.

Artikel Terkait