Intisari-Online.com - Anak generasi 90-an pasti akan bernostalgia bila menemukan jajanan jadul yang masih dijual di zaman serba millennial ini.
Mungkin beberapa telah punah dari peredaran, beberapa lagi bertahan dengan desain yang lebih baru.
Namun anak "zaman now" pasti akan terkejut bahwa uang Rp500 perak bisa untuk membeli snack yang enak dan kadang masih ada hadiah menarik di dalam kemasannya.
Berikut ada 8 jajanan jadul yang pernah menemani masa kecil anak genersi 90-an ini.
Baca juga: Merasa Diganggu Saat Nonton TV, Seorang Anak Tega Aniaya Ayah Kandungnya Sendiri Hingga Tewas
1. Mie Gemez
Saat melihat snack yang satu ini kalian pasti ingat bagaimana nikmatnya meremas bungkus mie ini.
Mie ini dapat kamu beli dengan harga Rp500 perak dan itu pun sudah termasuk hadiah menarik di dalam kemasan.
Makanan ini ditaburi bumbu dan kita kocok agar bercampur dengan mie yang sudah diremas.
2. Choyo Choyo
Choyo Choyo merupakan coklat lembut enak dan murah, ini mungkin hargannya hampir sama dengan coklat Ichiban atau coklat payung (yang juga jajanan jadul).
Namun Choyo Choyo ini menyediakan sendok super mini untuk menikmati setiap kemasannya.
Baca juga: Awkarin Endorse Suntik Pembesaran Payudara: Ini Efek Samping dari Oplas Pembesaran Payudara
3. Yosan
Yosan adalah permen karet paling melegenda di zaman 90-an.
Banyak anak yang lahir di era 90-an pasti pernah memakan permen karet satu ini.
Di dalam kemasan Yosan ada huruf Y-O-S-A-N, yang setiap kemasan hanya memuat salah satu huruf tersebut.
Bila telah lengkap maka akan mendapat hadiah, namun huruf 'N' ini sangat susah dicari, walaupun ada orang beruntung yang konon telah mendapatkan huruf itu.
4. Anak Mas
Makanan ini hampir sama dengan mie Gemez, merupakan jajanan mie yang sangat populer.
Entah mengapa jaman 90-an makanan mie ini sangat populer, bahkan pernah terjadi mie yang harusnya untuk direbus namun malah dimakan begitu saja dengan bumbu.
Baca juga: Merasa Diganggu Saat Nonton TV, Seorang Anak Tega Aniaya Ayah Kandungnya Sendiri Hingga Tewas
Source | : | google.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR