Ingat! Media Sosial Tidak Diciptakan untuk Anak dan Remaja, Orangtua Wajib Berhati-hati!

Tika Anggreni Purba
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

5 Dampak Negatif Penggunaan Gadget Bagi Anak
5 Dampak Negatif Penggunaan Gadget Bagi Anak

Intisari-online.com—Otak anak dan remaja belum cukup bijak dan dewasa untuk menghadapi berbagai fenomena dan terpaan di media sosial. Sebab usia anak dan remaja adalah masa peralihan untuk menemukan identitas diri mereka yang sebenarnya.

(Sering Menghitung “Like” di Media Sosial Adalah 1 dan 10 Ciri Orang Narsis)

Sifat anak dan remaja dalam proses pendewasaan dirinya adalah:

1. Gemar mencari perhatian. Misalnya mengobrol saat di kelas, melawan guru, dan tindakan-tindakan konyol lainnya.

2. Sangat fokus pada diri sendiri, fokus pada pakaian, penampilan, bentuk tubuh, bentuk hidung, rambut, bahkan hal-hal detail lainnya.

3. Ingin mencoba hal-hal yang baru untuk menemukan identitasnya. Misalnya, mencoba berbagai gaya berpakaian. Cenderung sering galau, emosinya naik turun, dan kurang mandiri namun tidak ingin dianggap seperti itu.

(Dianggap Membuatnya Menjadi Idiot, Lydia Smear Hapus Semua Media Sosial dari Smartphone-nya)

Nah, pada masa-masa seperti itu, biasanya kehadiran dunia media sosial menimbulkan kesulitan baru dalam proses perkembangan anak remaja yang cenderung labil itu. Akibatnya orangtua yang tidak bersiap terhadap terpaan media sosial menjadi kewalahan.

-
Anak remaja cenderung berani mengambil risiko yang tinggi namun tidak mampu dalam pengendalian diri. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jika anak-anak terlibat dalam kehidupan media sosial. Berikut beberapa alasan mengapa media sosial tidak baik bagi anak seperti yang dilansir di psychologytoday.com:

1. Media sosial tidak didesain untuk anak dan remaja

Anak dan remaja belum mampu menghadapi berbagai distraksi yang biasanya muncul melalui media sosial. Mereka belum mampu menggunakan media sosial dengan dengan dewasa. Nah, jika ia sudah menggunakannya sejak “pikirannya” belum matang, kebiasaan media sosial yang tidak dewasa bisa berlanjut hingga ia dewasa.

2. Media sosial adalah teknologi hiburan semata

Sama esensinya dengan hiburan-hiburan lainnya, media sosial tidak akan membuat mereka menjadi cerdas.

-
3. Media sosial sangat adiktif

Sama seperti game, media sosial juga bersifat adiktif. Orang dewasa saja sulit untuk mengendalikan dirinya, apalagi anak dan remaja yang belum mempunyai pengendalian diri yang kuat.

4. Media sosial menggantikan proses kehidupan nyata

Anak dan remaja seharusnya belajar berkomunikasi dalam dunia nyata dan mempersiapkan hidupnya untuk menghadapi dunia nyata. Kalau ia terjebak dalam kehidupan media sosial, kapan lagi ia belajar dalam kehidupan yang sebenarnya?

-
5. Media sosial dapat menyebabkan anak dan remaja kehilangan koneksi dengan keluarga

Karena proses perkembangan kognitif masih berlangsung, anak dan remaja perlu berhubungan dekat dan erat dengan keluarganya. Hubungan dan ikatan batin anak remaja dan keluarga perlu diperkuat.

Nah, pertemanan di media sosial sering kali dianggap oleh remaja sebagai hal yang lebih penting dari keluarga jika ia tidak dibatasi dalam media sosial.

(Tidak Bisa Lepas dari Media Sosial, Satu dari Enam Penyebab Mengapa Kita Tidak Bahagia)

6. Media sosial membuang waktu potensial untuk belajar dan berkembang

Anak remaja merupakan usia potensial untuk mempelajari banyak hal baru mengenai kehidupan. Sayang sekali jika waktu potensial tersebut malah dihabiskan dengan media sosial. Anak remaja masih belum mampu untuk menyeimbangkan dunia nyata dan dunia maya.

Jadi apa yang harus dilakukan oleh orangtua? Klik “2” untuk melanjutkan membaca!!

Artikel Terkait