Dokter keluarga menjauhkan pasiennya dari risiko malpraktik
Intisari-Online.com - Sebenarnya menjenguk orang sakit merupakan pekerjaan yang memeprlukan banyak pertimbangan. Apa pasal? Sebab tak hanya masalah makan di meja makan saja yang perlu etiket. Membesuk teman atau saudara yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit pun perlu etiket.
Nah, berikut ini yang sebaiknya diperhatikan ketika menjenguk orang sakit:
1. Pilih waktu yang tepat
Pilih waktu yang tepatPilih waktu yang tepat Akan lebih baik lagi bila kita menanyakan waktu yang sepi pembesuk pada anggota keluarga pasien. Bila pasien harus menjalani pembedahan, sebaiknya kita menjenguk sehari sebelum pembedahan. Tujuannya, agar si pasein bisa beristirahat pasca pembedahan. Begitu pula jika ia menjalani operasi lainnya.
Berpakaian rapiBerpakaian rapi Selain untuk menjaga kesopanan, dengan berpakaian rapi, petugas dapat menyimpulkan bahwa pasien orang terhormat. Nah, hal itu akan mendorong mereka memperlakukan pasien dengan baik.
3. Bawa hantaran
Membawa hantaranMembawa hantaran Meskipun bukan kewajiban, akan lebih baik jika kita membawa sesuatu untuk pasien. Misalnya, kita dapat membawa bunga, bahan bacaan, atau makanan. Namun, pastikan makanan yang bisa bermanfaat bagi pasien. Pilihlah makanan yang boleh di konsumsi pasien.
4. Tunjukan sikap bersahabat
Tunjukan sikap bersahabat Tunjukan sikap bersahabat Ketika tiba, tunjukanlah sikat santai dan bersahabat. Obrolan sebaiknya yang membesarkan hati dan menyenangkan pasien. Contoh, berita baik tentang keluarga, pekerjaan, atau kejadian terbaru yang bisa membuatnya tersenyum dan bersemangat.
Namun, ingat jangan berlebihan. Bisa-bisa kita malah terkesan jadi pelawak baginya. Selain itu, jangan pula memberondong pasien dengan percakapan atau pertanyaan yang tak putus-putus. Bukannya tersenyum, hal itu justru dapat melelahkan mereka.
5. Perhatikan posisi berdiri
Perhatikan posisi berdiriPerhatikan posisi berdiri Posisi kita berdiri juga bisa menentukan kenyamanan pasien. Bila kita membesuk dengan kawan atau saudara, sebaiknya semua berdiri di satu sisi ranjang. Sederhana alasannya, agar si pasien tidak kelelahan menoleh ke kiri atau kanan saat berbincang dengan pembesuk. Meskipun terdengar sepele, hal itu dapat membuatnya jadi lebih nyaman.
6. Jangan bandingkan penyakitnya
Jangan bandingkan penyakitnya Jangan bandingkan penyakitnya Sebaiknya jangan sekali-kali membandingkan penyakit pasien dengan kondisi orang lain, kecuali hasil pengobatan yang menggembirakan. Selain itu, hindari pula obrolan negatif tentang dokter dan rumah sakit.
7. Ingat waktu
Ingat waktuIngat waktu Sebaiknya membesuk jangan terlalu lama. Meski pasien senang dengan kedatangan kita, tapi ia masih membutuhkan waktu istirahat.
Idealnya, jika pasien adalah teman atau keluarga dekat, janganlah lebih dari satu jam. Nah, bila ia cuma kenalan, sebaiknya kurang dari setengah jam. Kunjungan singkat jauh lebih memuaskan dan bermanfaat bagi pasien yang dibesuk.
Meski lahir dari keluarga nigrat Jawa, Kartini adalah pejuang kemerdekaan, terutama kemerdekaan bagi kaumnya, kaum perempuan. Dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia.
30 April 1945: Adolf Hitler Bunuh Diri
Dikenal sebagai salah satu diktator terbesar dalam sejarah, Adolf Hilter, pemimpin Nazi, menembak kepalanya sendiri pada 30 April 1945 di Führerbunker-nya di Berlin.
4 April 1949: NATO Berdiri
Dibentuk pada 1949 lewat Perjanjian Washington, NATO adalah aliansi keamanan 30 negara Amerika Utara dan Eropa. Tujuannya: menjaga kebebasan dan keamanan Sekutu lewat politik dan militer
9 April 1957: Bung Karno Membentuk Kabinet Djuanda
Disebut juga Kabinet Karya. Pertama diumumkan pada 8 April 1957 dan bertugas sejak 9 April 1957 hingga 6 Juli 1959. Jadi salah satu kabinet zakken.
10 April 1815: Gunung Tambora di NTB Meletus
Gunung Tambora meletus pada 10 April 1815, merupakan salah satu letusan gunung berapi terdahsyat dalam sejarah.
14 April 1865: Abraham Lincoln Dibunuh
Presiden Abraham Lincoln dibunuh oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865 di Ford's Theatre, Washington, D.C. Menjadikannya presiden Amerika Serikat pertama yang dibunuh.
14 April 1912: Kapal Titanic Tenggelam
Kapal Titanic tenggelam di Samudra Atlantik Utara, lebih dari 1.500 penumpang tewas, jadi salah satu kecelakaan laut paling mengerikan dalam sejarah.
21 April 1879: Raden Ajeng Kartini Lahir
Meski lahir dari keluarga nigrat Jawa, Kartini adalah pejuang kemerdekaan, terutama kemerdekaan bagi kaumnya, kaum perempuan. Dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia.
30 April 1945: Adolf Hitler Bunuh Diri
Dikenal sebagai salah satu diktator terbesar dalam sejarah, Adolf Hilter, pemimpin Nazi, menembak kepalanya sendiri pada 30 April 1945 di Führerbunker-nya di Berlin.
4 April 1949: NATO Berdiri
Dibentuk pada 1949 lewat Perjanjian Washington, NATO adalah aliansi keamanan 30 negara Amerika Utara dan Eropa. Tujuannya: menjaga kebebasan dan keamanan Sekutu lewat politik dan militer
9 April 1957: Bung Karno Membentuk Kabinet Djuanda
Disebut juga Kabinet Karya. Pertama diumumkan pada 8 April 1957 dan bertugas sejak 9 April 1957 hingga 6 Juli 1959. Jadi salah satu kabinet zakken.
10 April 1815: Gunung Tambora di NTB Meletus
Gunung Tambora meletus pada 10 April 1815, merupakan salah satu letusan gunung berapi terdahsyat dalam sejarah.
14 April 1865: Abraham Lincoln Dibunuh
Presiden Abraham Lincoln dibunuh oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865 di Ford's Theatre, Washington, D.C. Menjadikannya presiden Amerika Serikat pertama yang dibunuh.
14 April 1912: Kapal Titanic Tenggelam
Kapal Titanic tenggelam di Samudra Atlantik Utara, lebih dari 1.500 penumpang tewas, jadi salah satu kecelakaan laut paling mengerikan dalam sejarah.
21 April 1879: Raden Ajeng Kartini Lahir
Meski lahir dari keluarga nigrat Jawa, Kartini adalah pejuang kemerdekaan, terutama kemerdekaan bagi kaumnya, kaum perempuan. Dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia.
30 April 1945: Adolf Hitler Bunuh Diri
Dikenal sebagai salah satu diktator terbesar dalam sejarah, Adolf Hilter, pemimpin Nazi, menembak kepalanya sendiri pada 30 April 1945 di Führerbunker-nya di Berlin.