Intisari-online.com—Soal kebencian memang bukan cerita baru dalam kehidupan manusia. Benci dianggap sebagai kebalikan dari cinta dan kasih sayang, sehingga wajar-wajar saja terjadi.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Namun rupanya persoalannya tidak sesepele itu, secara psikologi dapat dijelaskan mengapa seseorang bisa membenci orang lain, demikian pula sebaliknya. Alasannya kompleks, seperti yang dirumuskan melalui psychologytoday.com berikut ini.
1. Rasa takut terhadap “orang lain” alias mereka yang berbeda dengan kita
Menurut A.J. Marsden, asisten profesor psikologi di Beacon College, Leesburg, Florida, salah satu alasan kita membenci karena kita merasa takut terhadap hal-hal yang berbeda dengan kita.
(Rasa Sayang Mengalahkan Kebencian)
Kita merasa terancam dengan kehadiran orang lain yang tidak memiliki persamaan dengan kita. Sehingga terbentuk pola pikir bahwa kita harus mengasihi orang yang ada dalam kelompok sosial kita dan tidak perlu mengasihi mereka yang ada di luar kelompok kita.
2. Rasa takut pada diri sendiri
Menurut psikolog klinis Dana Harron dari Washington D.C, AS, hal lain yang membuat seseorang membenci orang lain adalah karena ketakutan yang ada pada diri sendiri.
Manusia membenci orang lain karena ia tidak ingin menunjukkan sisi buruk dirinya sendiri. Istilahnya, kebencian menjadi alasan untuk menutup sisi buruknya.
3. Kurangnya simpati, empati, dan belas kasih
Kita semua tahu bahwa lawan dari kebencian adalah kasih sayang. Kurangnya simpati, empati, dan belas kasih membuat seseorang membenci. Baik membenci dirinya sendiri, maupun orang lain.
Orang yang tidak menyayangi dirinya sendiri, lebih mudah jatuh dalam kebencian. Karena ia sendiri tidak mengalami apa itu kasih sayang.
klik 2 untuk melanjutkan membaca.
(STOP Menyebarkan Kebencian di Media Sosial!)