Intisari-Online.com -Musim dingin di Siberia, Rusia Timur pada hari Senin (13/3) lalu sedang melanda dengan dahsyatnya sehingga hujan salju tebal membuat suhu turun hingga di bawah 34ºC.
Dalam kondisi seperti itu seorang bocah perempuan usia 4 tahun, Sagiana Salchak, yang tinggal bersama kakek neneknya di kawasan Tuva, Siberia, ternyata sedang mengalami masalah.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Neneknya yang berusia 60 tahun akibat musim dingin yang demikian mencekat terkena serangan jantung dan kemudian meninggal.
Salchak yang mendeteksi kematian neneknya dengan tanda-tanda ‘’hanya diam dan tubuhnya sangat dingin’’ mulai kebingungan. Apalagi kakeknya sudah mengalami gangguan kesehatan penglihatan dan telah buta sama sekali.
Tiba-tiba Salchak membuat keputusan yang luar biasa yang tidak lazim dilakukan anak seumunya. Ia memakai pakaian lengkap dan sepatu untuk musim dingin hebat, mengambil koreak api, lalu keluar rumah untuk menuju rumah tetangga terdekat.
Salchak keluar saat malam, ketika angin badai salju yang begitu dingin masih menerpa. Rumah tempat tinggal kakek-neneknya sendiri ke rumah tetangga terdekat jauhnya sekitar 8 km.
Untuk mengatasi gulita malam, Salchak sesekali menyalakan korea api gasnya. Selama lebih enam jam Salchak berjalan terseok-seok di tengah hutan belatantara Siberia yang diterpa salju lebat.
Tidak hanya itu tantangannya. Dalam musim seperti itu beruang-beruang siberia dan kelompok serigala yang kelaparan juga sedang berburu mencari mangsa. Tapi Salchak rupanya sedang beruntung. Ia berhasil sampai ke rumah tetangga terdekat dan langsung memicu kehebohan.
(Kegigihan Menjadi Kunci Keberhasilan Penyelamatan Seorang Bayi di Tengah Badai Salju)
Salchak secara lugu mengaku kedinginan dan sangat lapar. Tapi masih bisa menceritakan peristiwa yang sedang dialami kakek neneknya. Tetangga terdekat itu segera merawat Salchak, memberikannya makan dan menghubungi tim penyelamat.
Untuk mencegah hal lebih buruk menimpa Salchak, seperti serangan hipotermia, tim penyelamat yang kemudian tiba segera membawa Salchak ke rumah sakit. Kisah Salchak yang demikian heroik pun segera menyebar ke media massa.
Kisah Salchak berhasil menembus badai salju di pegunungan Siberia bersuhu -30ºC, melintas di antara hutan lebat yang menjadi habitat beruang dan serigala untuk berburu, benar-benar tindakan sangat berbahaya.
Namun Salchak yang bertindak bak tim penyelamat profesional berhasil lolos dan selamat. Ketua tim SAR di Tuva, Semen Rubstov, menjelaskan Salchak bisa melalui semua tantangan itu karena merupakan anak Sibheria sejati.
Ia sudah terbiasa hidup di kawasan belantara Siberia yang terkenal dengan musim dingin ekstremnya.