Akun Pria yang Menayangkan Aksi Bunuh Dirinya di Facebook Live Dihapus, Video Tetap Menyebar

Ade Sulaeman

Penulis

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Facebook Hentikan Fitur Live.
Kasus Bunuh Diri Meningkat, Facebook Hentikan Fitur Live.

Intisari-Online.com - Tayangan video bunuh diri di akun Facebook seorang pria berinisial PI (35) akhirnya dihapus oleh pihak Facebook pada Jumat (17/3/2017) sekitar pukul 20.30 WIB. Dua video di akun Facebook pria itu sudah tak terlihat di linimasa.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Video yang viral di sejumlah media sosial sejak Jumat sore itu sempat tayang selama beberapa jam dan bisa ditonton dengan mudah oleh netizen.

Belum ada informasi apakah video tersebut dihapus atas inisiatif Facebook sendiri atau permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

(Pria Asal Jagakarsa Menayangkan Aksi Bunuh Dirinya Lewat Fitur Facebook Live)

“Kami sudah menghubungi Facebook, minta dihapus dan diturunkan (videonya),” ujar Kepala Biro Humas Kemenkominfo Noor Iza, saat dimintai keterangan oleh KompasTekno, Jumat malam.

Namun meski sudah dihapus, video berdurasi 1 jam 45 menit itu sudah kadung tersebar ke berbagai media sosial dan layanan pesan singkat WhatsApp.

Untuk itu, netizen dihimbau untuk tidak ikut menyebarkan tautan atau file video tersebut. Karena video tersebut menampilkan adegan mengerikan, tak layak ditonton terutama untuk anak-anak, tak ada gunanya ditonton, dan demi pertimbangan kemanusiaan.

(Kasus Bunuh Diri Lewat Fitur 'Live' Meningkat, Facebook Hentikan Layanan 'Live-Streaming')

PI ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan mendokumentasikannya secara live di Facebook pada Jumat siang.

"Di dekat korban ditemukan HP korban terdapat video detik-detik korban melakukan aksi bunuh diri," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta.

PI kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati dan telah dimakamkan keluarga sore tadi. "Mayat ditemukan ketua RT sekitar pukul 13.30, kemudian langsung menghubungi polisi," ujar Purwanta.

(Deliusno)

Artikel Terkait