Advertorial

K-Wagen, Tank Raksasa Jerman yang Tak Pernah Sampai ke Medan Perang

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Perang Dunia Pertama sekaligus  memulai perang pembuatan tank antara pabrikan Jerman dan Inggris.
Perang Dunia Pertama sekaligus memulai perang pembuatan tank antara pabrikan Jerman dan Inggris.

Intisari-Online.com- Tank K-Wagen, yang juga disebut sebagai Grosskampfwagen, adalah tank super berat Jerman yang diperkenalkan selama Perang DuniaI.

Namun, dua prototipe pertama dari tank hanya siap untuk diuji pada saat Perang sudah berakhir.

Seperti yang diketahui, Perang Dunia Pertama, ternyata, mempercepat pembuatan kendaraan lapis baja dan tank.

Hal ini sekaligus memulai perang pembuatan tank antara pabrikan Jerman dan Inggris.

Baca Juga:Lewat Operasi Caesar, Kahiyang Ayu Lahirkan Anak Perempuan, Cucu Kedua Jokowi

Sebelum tank A7V pertama telah disiapkan, Kementerian Perang Jerman memerintahkan para produsen untuk mengembangkan mesin berat super baru.

Sementara itu, Joseph Vollmer, kapten cadangan dan insinyur Verkehrstechnische Prufungskommission sedang mendesain super-tank bersama dengan insinyur lain Kapten Weger.

Kemudian pada bulan Juni 1917, Departemen Perang Jerman pun menyetejui proyek super-tank tersebut.

Kementrian menindaklanjutinya dengan memesan sepuluh contoh tank.

Lima di antaranya akan dibuat oleh pabrik bantalan bola Riebe yang terletak di Berlin sementara lima lainnya diproduksi oleh Wemann & Co dari Kassel.

Desain awal tank yang besar dengan berat melebihi 165 ton terjadi menimbulkan masalah.

Baca Juga:Hati-hati, 5 Kebiasaan Sepele Ini Dapat Picu Kerusakan Otak Anda!

Sehingga kemudian berat tank direduksi menjadi 120 ton dengan cara memperpendek panjang mesin.

Meskipun terjadi pengurangan besar-besaran, K-Wagen masih tetaplah berukuran raksasa yang membuatnya sulit diangkut ke medan perang.

Para produsen kemudian harus mematuhi metode untuk memecah K-Wagen menjadi bagian yang lebih kecil.

Hal itu dilakukan untuk kemudian tank dapat diangkut dengan kereta api guna dipasang kembali dan dikerahkan di garis depan pertempuran.

Atas permintaan Hindenburg, dua prototipe yang berfungsi dibuat namun sayang sekali baru siap dipakai pada akhir perang.

Untuk membayangkan seberapa besar K-Wagen, coba bayangkan tank yang mampu membawa 27 orang bersenjata dengan tujuh senapan mesin MGo8 dan empat senapan benteng 77 mm.

Ke 27 pria ini termasuk satu komandan, dua pengemudi, seorang perwira artileri, seorang penembak jitu, delapan penembak senapan mesin, 12 artileri dan dua mekanik.

Lambung tank raksasa itu terdiri dari enam modul besar yang dapat dipisahkan satu sama lain.

Hal itu dilakukan untuk kemudian dapat mengangkut mereka dengan kereta api.

Keenam modul itu ialah ruang tempur, ruang kontrol, ruang transmisi, ruang mesin, dan dua penyokong.

Komandan tank harus mengirim pesan dan perintah menggunakan satu set lampu listrik.

Kelemahan K-Wagen adalah bahwa pengemudi tidak tahu ke arah mana tank menuju.

Sehingga untuk mengarahkan tank secara efektif para pengemudi harus sepenuhnya bergantung pada instruksi komandan.

Baca Juga:Tank Boat Antasena Buatan Indonesia Dilirik Rusia, Seperti Apa sih Kehebatannya?

Artikel Terkait