Advertorial
Intisari-Online.com -Sungguh berat nasib perempuan Indonesia yang belum menikah sementara usianya sudah masuk kepala tiga.
Ada yang menyebutnya perawan tua, ada yang menyebutnya tidak laku, dan lain sebagainya.
Jika tidak percaya, tanya saja kepada Raline Shah, yang kerap disindir pengguna internet Indonesia karena masih betah sendiri sementara usianya sudah 33 tahun.
Lepas dari stigma itu, sejatinya banyak yang belum tahu, ternyata beberapa orang lebih bahagia saat single.
Kenapa bisa begitu?
Secara umum, sosiolog menemukan bahwa orang-orang yang berada dalam sebuah hubungan cenderung lebih bahagia daripada mereka yang single.
Namun, studi terbaru mengatakan hal yang berbeda. Benar, beberapa orang ternyata justru bahagia saat sendiri.
Semua bergantung bagaimana individu berdamai dengan konflik dalam sebuah hubungan.
Mereka yang membencinya dan berusaha menghindari konflik hubungan biasanya yang lebih bahagia ketika single.
Bahagianya sama dengan mereka yang memiliki kekasih, tulis para peneliti New Zealan pada EurekaAlert.
Para peneliti mengatakan, ada beberapa orang yang “menghindari tujuan sosial”. Dan ketika mereka berada dalam sebuah hubungan, mereka justru sedih.
“Ini merupakan penemuan bagus bahwabeberapa orang ternyata justru lebih bahagia saat singledibanding dalam hubungan,” kata pemimpin penelitian, Yuthika Girme dari University of Auckland.
Baca juga:Meski Lebih Melelahkan Dibanding Ibu Bekerja, Ibu Rumah Tangga Justru Lebih Bahagia
Studi ini melibatkan lebih dari 4000 orang berusia 18 hingga 94 tahun.
Meskipun begitu, George Mason, seorang profesor lain yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, tidak semua orang yang benci konflik hubungan lebih bahagia ketika single.
Orang-orang yang tidak bisa berdamai dengan konflik cenderung lebih gelisah dan mungkin bisa diuntungkan dengan mengambil konseling.
Discovery mengatakan, studi seperti itu cukup penting mengingat jumlah single meningkat, 51% orang dewasa di Amerika merupakan lajang.
Penelitian sebelumnya mengatakan, orang-orang yang memiliki ketakutan hidup sendiri berakhir pada hubungan buruk pada akhirnya. “Jadi, pada akhirnya, single tidak terlalu buruk juga,” ujar Talal Al Khatib, penulis di Discovery.