Intisari-Online.com – Kita semua pasti pernah merasakan, ada saja beberapa lagu dengan nada dan irama yang mudah diingat “terputar” secara otomatis di kepala kita, dan sekalinya lagu itu “terputar” di kepala, rasanya sulit untuk menghilangkannya.
Mungkin kita tidak akan terganggu jika lagu yang terputar adalah lagu yang kita suka, namun, bagaimana jika yang terputar adalah lagu yang tidak kita sukai? Kira-kira apa, ya, penyebabnya?
(Sally Andrews, Cewek Australia yang Menciptakan Lagu Presiden Soekarno)
Istilah lagu-lagu dengan nada dan irama yang mudah diingat dan “terputar” secara terus-menerus di kepala kita ini disebut Earworm. Berdasarkan beberapa studi, secara garis besar semua lagu Earworm memiliki beberapa kesamaan.
Garis besar persamaan yang dimiliki oleh lagu-lagu Earworm adalah berasal dari lagu-lagu yang sering kita dengar.
Jadi, jika kita sering mendengarkan radio, maka lagu-lagu Earworm seringkali berasal dari tangga lagu yang sedang populer saat ini, karena, biasanya lagu yang berada dalam tangga lagu populer memiliki nada yang repetitif, serta irama yang khas.
(Ilmuwan: Lagu Don't Stop Me Now dari Queen Terbukti Paling Membahagiakan Sepanjang Masa)
Dikutip dari livescience.com, Kelly Jakubowski, peneliti pasca-doktoral di Departemen Musik dari Durham University, Inggris, mengatakan;
“Kesimpulannya adalah, lagunya harus cukup sederhana untuk bisa diingat secara spontan, tetapi juga harus memiliki sesuatu yang sedikit unik, sehingga membuat otak mau mengulangnya secara terus-menerus.”
Inilah mengapa musisi (atau orang yang memiliki rasa yang peka terhadap musik) lebih mudah untuk mengalami Earworm -- Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Music pada tahun 2012.
Penelitian yang disajikan saat 12th International Conference on Music Perception and Cognition di Thessaloniki, Yunani pun menujukkan bahwa orang yang memiliki kecenderungan perilaku obsesif kompulsif (bukan berarti mereka mengidap perilaku obsesif kompulsif, namun hanya kecenderungan) lebih sering mengalami Earworm dibandingkan mereka yang tidak.
(9 Tanda Anda Obsesif Kompulsif)
Penulis | : | Andrew Bari Dianto |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR