Intisari-Online.com – Dalam sebuah hubungan, terkadang kita harus mengorbankan sesuatu demi kebaikan bersama pasangan. Misalnya, setuju untuk pindah ke luar kota karena pekerjaan suami, atau sekadar menyetujui restoran yang dipilih pasangan.
(3 Alasan Utama Orang Indonesia Rela Berkorban Demi Traveling ke Eropa)
Dari beberapa survei yang dilakukan, diketahui bahwa perempuan cenderung lebih banyak berkorban dalam hubungan percintaan dibanding pria. Menurut para ahli, hal ini disebabkan karena perempuan menghasilkan hormon oksitosin yang lebih banyak. Selain itu, hormon estrogen juga mempengaruhi kita menjadi pribadi yang rela berkorban untuk orang lain. Singkatnya: pengorbanan perempuan dalam hubungan percintaan dipengaruhi oleh kondisi biologis.
Meskipun begitu, mengalah untuk orang lain tidaklah mudah. Pengorbanan berpotensi menimbulkan dendam. Biasanya, dendam itu muncul bukan karena pilihan yang dibuat tapi lebih ke “bagaimana” situasinya ketika mengambil keputusan tersebut.
(Sempat Dicibir Orang-orang, Pasangan Sindrom Down Itu Kini Merayakan 22 Tahun Pernikahan Mereka)
Dr. Gail Gross, Ph.D, psikolog asal AS menyarankan, jika mulai dendam kepada pasangan, cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan “Proses Empati”. Saling mendengarkan satu sama lain tanpa perlawanan lalu berkomunikasi secara terbuka. Saat membuat pilihan, temukan hal yang bisa menjadi keuntungan bagi kedua belah pihak.
“Jika memang ada yang harus berkorban lebih, pastikan setiap keputusan dibuat bersama. Ketika keputusan itu saling menguntungkan, potensi munculnya dendam lebih sedikit,” kata Gail.
Apresiasi pasangan yang rela berkorban untuk Anda. Tunjukkan terima kasih Anda dengan ucapan maupun gestur. Hal itu membuat pengorbanan akan tergantikan dengan rasa syukur dan cinta.