Advertorial

Rambut Putrinya Rontok, Denada Tutupi Cermin dengan Koran: Mengapa Kemoterapi Sebabkan Rambut Rontok?

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com -Rambut Shakira Aurum, putri Denada, mulai rontok seiring dengan kemoterapi yang dijalaninya.

Untuk itu, Denada menutupi cermin kamar mandi dengan koran, agar Shakira tidak melihat bayangan dirinya di cermin.

Hal itu disampaikan oleh Denada melalui akun Instagram-nya, @denadaindonesia.

"Chemo - 2nd protocol. 4th day. 2 malem lalu, akhirnya aku memutuskan untuk nutup kaca di kamar mandi. Salah satu efek samping kemoterapi adalah perubahan fisik," demikian tulis Denada, Jumat (27/7/2018).

Baca juga:Terlalu Mengandalkan Teknologi, Pasukan Khusus AS Bisa dengan Mudah 'Dilumpuhkan' Pasukan Khusus TNI

"Aku tutup kaca dengan koran supaya dia ga bisa liat refleksinya di kaca. Kupikir, ini akan lebih menyamankan dia. Dia jadi lebih tenang waktu mandi, buang air, dan cuci tangan," lajut Denada masih dalampostinganyang sama.

Kerontokan rambut memang menjadi salah satu dampak yang umum terjadi pada orang-orang yang menjalani kemoterapi.

Namun, tahukah Anda alasan mengapa rambut seseorang rontok saat menjalani kemoterapi?

Baca juga:Melalui Foto-foto Ini Kita Tahu, Rupanya Ada Kehidupan Mewah yang Tersembunyi di Perut Bumi

Untuk mengetahui alasannya, silakan simak artikelberjudul "Kenapa Perawatan Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?" yang pernah tayang dikompas.comberikut ini.

---

Rambut rontok selama menjalani kemoterapi atau perawatan kanker sering mengundang pertanyaan.

Apakah harus rontok? Lalu, apakah bisa tumbuh lagi setelah perawatan selesai?

Baca juga:Pantas Saja Tak Tersedia di Google Playstore, Rupanya 5 Aplikasi Android Ini Sangat Canggih

Rambut rontok adalah salah satu efek yang paling mudah terlihat bagi penderita kanker saat menjalani proses perawatan. Penyebab utamanya adalah penggunaan obat sitostatik.

Obat ini membasmi sel-sel yang melakukan pembelahan atau mencegah pertumbuhan sel kanker dengan cepat.

Sayangnya, efek sampingnya adalah menyerang sel-sel lain yang tidak berbahaya, termasuk sel di folikel atau kelenjar rambut kita.

Bila kemoterapi telah selesai, rambut akan tumbuh kembali dalam waktu satu atau dua bulan, meskipun rambut yang tumbuh bisa agak berbeda dari rambut yang lama dari segi ketebalan atau tekstur.

Namun, sebetulnya kerontokan tidak selalu terjadi pada semua pasien kanker.

Tergantung dari tingkat keseriusan kanker, obat-obatan di dalam kemoterapi dan efeknya bisa berbeda-beda.

Ada yang seluruh rambut di badan mengalami kerontokan, tetapi ada juga yang hanya rontok sebagian.

Lalu, ada juga yang efeknya hanya membuat tubuh pasien menjadi lebih kurus atau layu.

Bila efek samping obat adalah kerontokan, biasanya kejadian pertama baru akan dialami sekitar dua sampai tiga minggu setelah pengobatan pertama.

Kerontokan bisa terjadi tanpa rasa, maupun dibarengi sakit kepala atau gatal-gatal.

Lalu, kerontokan juga bisa terjadi secara bertahap atau langsung dalam jumlah banyak.

Untuk itu, pasien dianjurkan untuk memotong rambut hingga pendek sebelum menjalani kemoterapi.

Sekilas, hal ini terdengar tidak penting. Namun, seperti yang dilansir dari Rosetta la Vedette, tindakan ini bisa membantu secara psikologis ketika rambut mulai rontok.

Selain itu, menyiapkan topi, kerudung, atau rambut palsu sebelum menjalani kemoterapi juga bisa menjadi pilihan yang bijak.

Penutup kepala tidak hanya berfungsi untuk menambah kepercayaan diri, tetapi juga menjaga suhu kepala.

Menjalani kemoterapi bukanlah hal mudah. Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat membantu, terutama pada saat awal kerontokan rambut.

Baca juga:Bagai 'Peti Mati Terbang,' Semua Penumpang dan Awak Pesawat Ini Ditemukan Mengudara dalam Kondisi Tak Bernyawa

Artikel Terkait