Intisari-Online.com -Sebuah kamera dashboard berhasil merekam CEO Uber dan sopir Uber bertengkar hebat. Sialnya, meski sang CEO sudah meminta maaf, video itu tetap menyebar dan menjadi perbincangan publik.
Pertengkaran itu sendiri dipicu oleh tarif Uber yang berangsur turun sehingga dianggap sebagai penyebab turunnya pendapatan sopir.
Berikut videonya:
Saat itu malam pada awal Februari lalu. Travis Kalanick, Sang CEO, bersama dua teman wanitanya menumpang mobil Uber Black yang dikemudikan oleh Fawzi Kamel.
Bagi Kamel ini adalah kesempatan langka. Ia pun memanfaatkannya untuk menumpahkan unek-unek seputar nasib pengemudi Uber yang kini tak sebaik dulu. Setelah dua teman wanita sang bos Uber lebih dulu turun dari kendaraan di lokasi tujuan, Kemal sedikit berbasa-basi dengan Kalanick. Lalu, dia mengutarakan inti permasalahan.
“Anda menaikkan standar, tetapi menurunkan tarif,” ujar Kamel.
Kalanick pun mencoba berkelit dari curhat dadakan itu, dengan menjawab bahwa Uber mesti menurunkan harga supaya bisa survive di tengah persaingan bisnis ride sharing.
“Kami pasang harga murah bukan karena ingin, tetapi memang harus,” ujar Kalanick yang mulai emosi. Kamel kemudian mengatakan bahwa dia mengalami kerugian sebesar 97 ribu dolar AS karena Uber terus menurunkan tarif.
Sialnya, adu argumen kedua pria itu terekam dalam video kamera dashboard di mobil Kamel yang kemudian dipublikasikan. Akhirnya, Kalanick mengakhiri pembicaraan dengan menyalahkan Kamel atas nasibnya sendiri.
“Sebagian orang tak mau tanggung jawab atas masalahnya. Mereka menyalahkan orang lain!” seru Kalanick sebelum keluar sambil membanting pintu mobil.
Seperti yang kita ketahui, Uber memang berangsur menurunkan tarif sehingga menurunkan pendapatan sopir. Tahun 2012 di San Francisco, misalnya, layanan Uber Black mengenakan tarif 4,90 dolar AS per mil 1,25 dollar AS per menit perjalanan.
Kini, angka tersebut turun menjadi 3,75 dollar AS per mil dan 0,65 dollar per menit. Pendapatan sopir pun menurun, sementara mereka juga tidak mendapat benefit seperti jaminan kesehatan karena dianggap sebagai sekadar "mitra independen", bukan karyawan perusahaan.
Beberapa waktu setelah video rekaman pertengkarannya dengan Kemal beredar di publik, Kalanick mengaku telah bersikap salah dan meminta maaf.
“Tugas saya sebagai pimpinan adalah memimpin, dimulai dari bersikap baik. Namun, bukan itu yang saya lakukan,” ujar Kalanick dalam sebuah pernyataan resmi.
Ia pun mengaku membutuhkan bantuan dalam memimpin. Tak hanya kepada Kamel, Kalanick juga meminta maaf kepada seluruh komunitas pengemudi dan tim Uber.